ARTICLE AD BOX
Beirut -
Amerika Serikat (AS) mengerahkan pasukan militer tambahan ke kawasan Timur Tengah setelah pertempuran memanas antara Israel dan kelompok Hizbullah yang bermarkas di Lebanon. Washington juga menyerukan warganya untuk segera meninggalkan wilayah Lebanon.
Pengerahan pasukan tambahan itu, seperti dilansir Al Arabiya, Selasa (24/9/2024), diumumkan oleh Pentagon atau Departemen Pertahanan AS pada Senin (23/9) waktu setempat.
"Menyoroti meningkatnya ketegangan di Timur Tengah dan karena sangat berhati-hati, kami mengirimkan sejumlah kecil personel tambahan militer AS untuk menambah kekuatan yang sudah ada di kawasan tersebut," ucap Sekretaris Pers Pentagon, Mayor Jenderal Pat Ryder, saat berbicara kepada Al Arabiya.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Ryder tidak menyebut lebih spesifik soal jumlah personel tambahan yang dikerahkan karena alasan keamanan operasional.
Namun AS diketahui telah meningkatkan jumlah pasukannya dalam beberapa bulan terakhir, sehingga jumlah totalnya menjadi 40.000 personel.
Departemen Luar Negeri AS, dalam pernyataan terpisah, merilis imbauan kepada setiap warga negara AS yang ada di Lebanon untuk segera meninggalkan negara tersebut saat opsi komersial masih tersedia pada akhir pekan.
"Karena konflik yang sedang berlangsung antara Hizbullah dan Israel, dan rentetan ledakan baru-baru ini di berbagai wilayah Lebanon, termasuk Beirut, yang tidak tidak diprediksi, Kedutaan Besar AS mendesak warga negara AS untuk meninggalkan Lebanon saat opsi komersial masih tersedia," demikian pernyataan Departemen Luar Negeri AS.
Simak berita selengkapnya di halaman selanjutnya.