ARTICLE AD BOX
Beirut -
Tiga tentara anggota pasukan penjaga perdamaian Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) mengalami luka-luka setelah ledakan terjadi di dekat kendaraan mereka saat berpatroli di dekat perbatasan selatan Lebanon pada Minggu (18/8) waktu setempat.
Insiden itu terjadi saat serangan lintas perbatasan terjadi hampir setiap hari antara kelompok Hizbullah dan militer Israel. Sebagian besar aksi saling serang terjadi di wilayah Lebanon bagian selatan, yang berbatasan dengan wilayah Israel bagian utara.
Kelompok Hizbullah, yang didukung Iran, terlibat serangan lintas perbatasan dengan militer Israel untuk mendukung sekutunya Hamas sejak perang berkecamuk di Jalur Gaza pada Oktober tahun lalu.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Sebelumnya hari ini, tiga tentara penjaga perdamaian yang sedang berpatroli mengalami luka-luka ringan ketika sebuah ledakan terjadi di dekat kendaraan mereka yang dengan jelas memiliki tanda PBB di sekitar Yarine, di Lebanon bagian selatan," sebut Pasukan Interim PBB di Lebanon (UNIFIL) dalam pernyataannya, seperti dilansir AFP, Senin (19/8/2024).
"Semua tentara penjaga perdamaian yang berpatroli kembali dengan selamat ke markas mereka. Kami sedang menyelidiki insiden tersebut," imbuh UNIFIL.
Pemicu dan dalang di balik ledakan yang melukai tentara penjaga perdamaian PBB itu belum diketahui secara jelas.
Laporan kantor berita Lebanon, National News Agency (NNA), pada Minggu (18/8) waktu setempat menyebut "sejumlah pesawat tempur musuh Israel" menyerang desa Dhayra, sekitar satu kilometer dari Yarine. Serangan itu, menurut NNA, "mengakibatkan sejumlah korban luka".
Seorang sumber dari pihak UNIFIL mengatakan kepada AFP bahwa ledakan yang melukai pasukan penjaga perdamaian mungkin berasal dari serangan udara di dekat mereka, namun "bukan serangan langsung".
Simak berita selengkapnya di halaman berikutnya.