4 Hal tentang Gencatan Senjata Gaza Dibahas di Doha

3 months ago 32
ARTICLE AD BOX

Jakarta -

Perundingan untuk gencatan senjara di Gaza digelar di Doha, Qatar. Beberapa hal terjadi dalam perundingan tersebut.

Diketahui, Presiden Amerika Serikat, Joe Biden, pada pekan lalu secara terbuka mendesak agar perundingan dimulai pada hari Kamis (15/8) untuk menghentikan konflik yang telah berlangsung selama 10 bulan.

1. Dihadiri Israel, AS, hingga Mesir

Inisiatif ini muncul setelah Biden merasa frustrasi dengan dugaan serangan Israel di Iran yang menewaskan pemimpin politik Hamas, yang terlibat dalam negosiasi gencatan senjata. Amerika Serikat sejak itu mendesak Iran untuk tidak melakukan ancaman serangan balik terhadap Israel.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Perundingan itu akan digelar di Doha, Qatar. Pertemuan itu akan melibatkan pejabat dari Israel, Amerika Serikat, Qatar, dan Mesir.

Dalam perundingan itu akan membahas mengenai persoalan sandera yang masih ditahan oleh Israel dan Hamas.


2. Hamas Enggan Hadir

Sementara itu, Hamas mengaku enggan untuk menghadiri pertemuan tersebut.

"Melakukan perundingan baru memungkinkan pendudukan untuk menerapkan persyaratan baru dan menggunakan labirin negosiasi untuk melakukan lebih banyak pembantaian," kata pejabat senior Hamas, Sami Abu Zuhri, dilansir Al-Jazeera, Kamis (15/8/2024).

Laporan dari Al-Jazeera menyebutkanHamas skeptis terhadap kesepakatan yang akan dihasilkan dalam perundingan di Gaza.Hamas ingin para mediator kembali ke kerangka awal kesepakatan yang disampaikan oleh Presiden Amerika Serikat JoeBiden pada bulan Mei silam. Saat ituBiden menyebut gencatan senjata bisa terwujud jika seluruh sandera dibebaskan.

3. Israel Kirim Bos Mossad

Sikap berbeda ditunjukkan Israel. Davide Barnea selaku Direktur Mossad dan Kepala Dinas Keamanan Israel,Shit Bet Ronen Bar akan menjadi delegasi Israel dalam perundingan tersebut.

"Kepala Mossad, Kepala Shin Bet, Nitzan Alon dan Ophir Falk akan menjadi delegasi Israel untuk pertemuan Kamis di Qatar," kata Juru Bicara Perdana Menteri Israel, Omar Dostri, dilansir AFP, Rabu (14/8).

Selain pimpinan Mossad, penasihat politik Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu, Ophir Falk, juga akan ikut dalam pertemuan di Qatar.

Benjamin Netanyahu diketahui telah mengkonfirmasi bahwa tim Israel akan menghadiri pembicaraan di Doha. Para mediator akan mencoba menengahi gencatan senjata perang Gaza dan pembebasan sandera.

"Perdana Menteri Benjamin Netanyahu telah menyetujui keberangkatan delegasi Israel ke Doha besok, serta mandat untuk melakukan perundingan," bunyi pernyataan dari kantornya.

Selengkapnya di halaman selanjutnya.

Read Entire Article