ARTICLE AD BOX
Jakarta -
Seorang pejabat rumah sakit Palestina mengatakan bahwa seorang warga negara Amerika Serikat (AS) tewas karena tembakan di kepala di Tepi Barat yang diduduki Israel. Militer Israel mengatakan sedang menyelidiki insiden tersebut.
"Seorang aktivis solidaritas Amerika tiba di rumah sakit dengan tembakan di kepala, dan kami mengumumkan kematiannya sekitar pukul 14.30," kata Fouad Nafaa, direktur rumah sakit Rafidia di Nablus, dilansir AFP, Jumat (6/9/2024).
Kantor berita resmi Palestina Wafa melaporkan bahwa aktivis yang terbunuh itu terlibat dalam kampanye yang dikenal sebagai 'Fazaa' untuk melindungi petani dari kekerasan pemukim Israel, yang telah meningkat di Tepi Barat bersamaan dengan perang yang sedang berlangsung di Jalur Gaza. Aktivis itu adalah seorang wanita berusia pertengahan 20-an, kata Nafaa kepada AFP.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Sejak serangan Hamas yang belum pernah terjadi sebelumnya pada tanggal 7 Oktober di Israel selatan yang memicu perang, pasukan atau pemukim Israel telah menewaskan sedikitnya 661 warga Palestina di Tepi Barat, menurut kementerian kesehatan Palestina.
Setidaknya 23 warga Israel, termasuk pasukan keamanan, tewas dalam serangan Palestina di wilayah tersebut selama periode yang sama, menurut pejabat Israel.
Bulan lalu seorang warga negara AS mengatakan kepada AFP bahwa ia ditembak oleh pasukan Israel dan terluka di kaki selama protes terhadap perluasan permukiman di Tepi Barat yang diduduki, sementara militer Israel mengonfirmasi bahwa mereka menembakkan peluru tajam untuk membubarkan pertemuan tersebut.
Petugas medis Palestina melaporkan bahwa seorang aktivis asing tertembak selama demonstrasi di kota Beita, sementara militer Israel mengatakan ia 'terluka secara tidak sengaja'.
(rfs/dnu)