ARTICLE AD BOX
Jakarta -
Perintah Pemimpin Tertinggi Iran Ayatollah Ali Khamenei untuk "menghukum" Israel atas pembunuhan pemimpin Hamas Ismail Haniyeh, akan dilaksanakan "dengan cara sebaik mungkin". Hal ini disampaikan oleh Komandan Militer Iran.
"Perintah Khamenei mengenai hukuman berat terhadap Israel dan balas dendam atas darah martir Ismail Haniyeh adalah jelas dan gamblang," lapor kantor berita Iran, Tasnim, mengutip pernyataan Ali Fadavi, wakil kepala komandan Korps Garda Revolusi Islam (IRGC), dilansir Al Arabiya, Sabtu (10/8/2024).
"Perintah Pemimpin Tertinggi akan dilaksanakan dengan sebaik-baiknya," kata Fadavi.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Sejak pembunuhan komandan tertinggi Hizbullah Fuad Shukr di Beirut, Lebanon dan Haniyeh di Teheran, Iran, minggu lalu, Timur Tengah berada dalam siaga tinggi. Iran dan proksi-proksi regionalnya, termasuk Hizbullah di Lebanon, menyalahkan Israel atas serangan-serangan tersebut dan bersumpah untuk membalas.
Otoritas Israel mengonfirmasi bahwa mereka berada di balik serangan terhadap Shukr, tetapi belum mengklaim bertanggung jawab atas pembunuhan Haniyeh.
Pemimpin Hamas Ismail Haniyeh saat menghadiri pelantikan Presiden baru Iran Masoud Pezeshkian di parlamen Teheran pada 30 Juli, atau sehari sebelum dia terbunuh. (AP Photo/Vahid Salemi) Foto: AP Photo/Vahid Salemi
Sebelumnya, dalam pernyataan yang dibuat tak lama setelah kematian Haniyeh, Khamenei mengatakan bahwa Iran berkewajiban untuk membalas kematian pemimpin Hamas tersebut, mengingat kematian tersebut terjadi di tanah Iran.
Saat kejadian, Haniyeh berada di Teheran, ibu kota Iran untuk menghadiri upacara pelantikan Presiden Iran Masoud Pezeshkian.
Simak berita selengkapnya di halaman selanjutnya.