ARTICLE AD BOX
Jakarta -
Pemerintah Arab Saudi mengutuk "penyerbuan" ke Masjid Al-Aqsa yang dipimpin oleh seorang menteri garis keras Israel. Saudi menegaskan kembali seruannya untuk menghormati status quo historis Yerusalem.
"Kerajaan mengutuk dengan keras penyerbuan yang mencolok dan terus-menerus terhadap Masjid Al-Aqsa oleh para pejabat pendudukan dan pemukim Israel," kata Kementerian Luar Negeri Saudi, dilansir Al Arabiya, Kamis (15/8/2024).
Kementerian Saudi tersebut juga menekankan pentingnya menghormati kesucian agama, dan memperingatkan tentang konsekuensi dari "pelanggaran terus-menerus terhadap hukum internasional dan status quo historis Yerusalem, serta provokasi jutaan Muslim di seluruh dunia."
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Kementerian pun menegaskan kembali seruannya kepada masyarakat internasional untuk memikul tanggung jawabnya dalam mengakhiri "pelanggaran Israel yang terus-menerus ini."
Sebelumnya pada hari Selasa (13/8) waktu setempat, Menteri Keamanan Nasional Israel Itamar Ben-Gvir memimpin ribuan warga Israel ke kompleks masjid Al-Aqsa di Yerusalem timur yang dianeksasi, dan melakukan ibadah untuk memperingati hari raya Yahudi.
Kompleks tersebut merupakan situs tersuci ketiga bagi umat Islam dan simbol identitas nasional Palestina, tetapi juga merupakan tempat tersuci bagi agama Yahudi, yang dihormati sebagai situs kuil kuno yang dihancurkan oleh bangsa Romawi pada tahun 70 Masehi.
Meskipun orang Yahudi dan non-Muslim lainnya diizinkan untuk mengunjungi kompleks masjid tersebut pada jam-jam tertentu, mereka tidak diizinkan untuk berdoa atau memperlihatkan simbol-simbol keagamaan.