ARTICLE AD BOX
Jakarta -
Seorang pejabat Amerika Serikat (AS) mengungkapkan bahwa militer AS membantu Israel dalam melacak rentetan roket dan drone yang diluncurkan oleh kelompok Hizbullah terhadap Israel.
Dilansir kantor berita Reuters dan Al Arabiya, Senin (26/8/2024), pejabat tersebut juga mengatakan kepada Al Arabiya English, bahwa AS tidak memainkan peran apa pun dalam serangan Israel di Lebanon atau penembakan jatuh drone dan roket Hizbullah.
Hizbullah yang didukung Iran, meluncurkan ratusan roket dan drone ke Israel pada hari Minggu (25/8) pagi waktu setempat, saat militer Israel mengatakan pihaknya menyerang Lebanon dengan sekitar 100 jet tempur untuk menggagalkan serangan yang lebih besar. Ini disebut sebagai pertempuran terbesar dalam lebih dari 10 bulan perang di perbatasan kedua negara.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Tiga kematian dikonfirmasi di Lebanon dan satu kematian di Israel, di mana kerusakan tampaknya terbatas. Hizbullah mengindikasikan pihaknya belum merencanakan serangan lebih lanjut. Menteri luar negeri Israel mengatakan negara itu tidak menginginkan perang skala penuh.
Kelompok perlawanan di Lebanon itu mengatakan telah menembakkan 320 roket Katyusha ke Israel dan mengenai 11 target militer pada Minggu (25/8) dini hari waktu setempat. Serangan ini disebutnya sebagai tahap pertama pembalasan atas pembunuhan komandan tinggi Hizbullah Fuad Shukr oleh Israel di pinggiran Beirut, ibu kota Lebanon, bulan lalu.
Militer Israel mengatakan telah menggagalkan serangan yang jauh lebih besar dengan serangan udara pendahuluan setelah menilai bahwa Hizbullah sedang bersiap untuk meluncurkan rentetan serangan, menggunakan 100 jet tempur untuk menyerang lebih dari 40 lokasi peluncuran Hizbullah di Lebanon selatan.