AS Beri Sanksi Baru Terhadap Pemukim Israel atas Kekerasan di Tepi Barat

2 months ago 27
ARTICLE AD BOX

Jakarta -

Amerika Serikat (AS) mengumumkan sanksi baru terhadap pemukim Israel di Tepi Barat atas kekerasan terhadap warga Palestina. AS mendesak sekutunya Israel untuk mempertanggungjawabkan perbuatannya.

Dilansir AFP, Rabu (28/8/2024), sanksi tersebut diumumkan pada hari yang sama ketika Israel melancarkan serangan besar-besaran di Tepi Barat yang menewaskan sembilan warga Palestina, meskipun ada peringatan dari pemerintahan Presiden Joe Biden agar tidak memperluas perang di Gaza.

"Kekerasan pemukim ekstremis di Tepi Barat menyebabkan penderitaan manusia yang hebat, membahayakan keamanan Israel, dan merusak prospek perdamaian dan stabilitas di kawasan tersebut," kata juru bicara Departemen Luar Negeri, Matthew Miller, dalam sebuah pernyataan.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Sangat penting bagi pemerintah Israel untuk meminta pertanggungjawaban setiap individu dan entitas yang bertanggung jawab atas kekerasan terhadap warga sipil di Tepi Barat," katanya.

Sasaran sanksi terbaru termasuk Hashomer Yosh, sebuah kelompok Israel yang telah mendukung pos terdepan pemukim ilegal Meitarim Farm di selatan Hebron Hills. Departemen Luar Negeri AS mengatakan Relawan dari kelompok tersebut awal tahun ini memagari sebuah desa yang 250 penduduk Palestina semuanya telah dipaksa pergi.

Situs web Hashomer Yosh, yang menggunakan nama alkitabiah untuk Tepi Barat, mengatakan kelompok tersebut membantu "berbagai petani di seluruh Yudea dan Samaria, yang dengan berani melindungi tanah kami dan berdiri teguh dalam menghadapi kesulitan ekonomi dan kejahatan pertanian yang sering terjadi."

Departemen Luar Negeri juga menjatuhkan sanksi terhadap Yitzhak Levi Filant, yang dituduh memimpin pemukim bersenjata dalam mendirikan blokade jalan dan patroli dengan tujuan menyerang warga Palestina.

Sejak serangan Hamas yang belum pernah terjadi sebelumnya pada 7 Oktober terhadap Israel memicu perang di Gaza, kekerasan telah berkobar di Tepi Barat, wilayah Palestina yang diduduki oleh Israel sejak 1967 dan secara geografis dipisahkan dari Gaza oleh wilayah Israel.

Setidaknya 640 warga Palestina telah tewas di Tepi Barat oleh pasukan atau pemukim Israel sejak dimulainya perang Gaza, menurut hitungan AFP berdasarkan angka resmi Palestina.

Amerika Serikat telah berulang kali menyuarakan kekhawatirannya kepada Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu tentang kekerasan pemukim dan tentang perluasan permukiman yang didukung oleh anggota sayap kanan pemerintahannya.

Sanksi AS pada umumnya melarang target dari sistem keuangan AS, yang menyebabkan bank-bank Israel membatasi transaksi dengan individu yang dikenai sanksi karena takut akan dampak buruk. Namun, pemerintahan Biden telah menunda pemberian sanksi kepada menteri pemerintah yang memimpin kebijakan permukiman.

(rfs/jbr)

Read Entire Article