ARTICLE AD BOX
Washington DC -
Pemerintah Amerika Serikat (AS) memperingatkan Iran bahwa konsekuensi "signifikan" akan dirasakan negara tersebut jika memutuskan untuk menyerang Israel. Teheran telah bersumpah untuk membalas kematian pemimpin politik Hamas Ismail Haniyeh pekan lalu.
Seperti dilansir Reuters dan Al Arabiya, Jumat (9/8/2024), peringatan itu disampaikan oleh seorang pejabat senior pemerintahan AS, yang enggan disebut namanya itu, yang menyebut serangan Iran terhadap Israel akan membahayakan perundingan gencatan senjata di Jalur Gaza dan memicu konsekuensi yang sangat berdampak pada perekonomian Teheran.
Laporan media terkemuka AS, The Wall Street Journal (WSJ), yang dikutip Fox News, menyebut seorang pejabat AS mengungkapkan bahwa Washington telah mengkomunikasikan kepada Iran soal risiko eskalasi besar-besaran yang "sangat tinggi" kemungkinannya untuk terjadi jika Teheran melancarkan serangan balasan.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Menurut pejabat AS itu, Iran telah diberitahu "bahwa ada risiko serius untuk konsekuensi terhadap perekonomian Iran dan stabilitas pemerintahan baru yang terpilih jika mereka mengambil jalur tersebut".
Ketegangan regional semakin meningkat dengan serangan balasan diperkirakan akan terjadi menyusul pembunuhan Haniyeh di Teheran pada 31 Juli lalu, dan pembunuhan komandan senior Hizbullah Fuad Shukr di Lebanon pada 30 Juli lalu.
Israel mengaku bertanggung jawab atas serangan yang menewaskan Shukr, tapi belum memberikan komentar apa pun atas kematian Haniyeh.
Namun baik Hamas maupun Iran telah bersumpah untuk melakukan pembalasan terhadap Tel Aviv atas kematian Haniyeh. Tidak ketinggalan, Hizbullah juga bertekad membalas dendam atas kematian Shukr.
Simak berita selengkapnya di halaman selanjutnya.