ARTICLE AD BOX
Jakarta -
Pemerintah Amerika Serikat menyerukan urgensi dan fleksibilitas untuk menuntaskan kesepakatan antara Israel dan Hamas untuk gencatan senjata di Gaza, setelah kematian enam sandera baru-baru ini.
"Masih ada puluhan sandera yang tersisa di Gaza, masih menunggu kesepakatan yang akan membawa mereka pulang. Sudah saatnya untuk menuntaskan kesepakatan itu," kata juru bicara Departemen Luar Negeri Amerika Serikat Matthew Miller kepada wartawan, dilansir kantor berita AFP, Rabu (4/9/2024).
"Rakyat Israel tidak mampu menunggu lebih lama lagi. Rakyat Palestina, yang juga menderita dampak mengerikan dari perang ini, tidak mampu menunggu lebih lama lagi. Dunia tidak mampu menunggu lebih lama lagi," kata Miller.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Miller mengatakan bahwa Amerika Serikat akan bekerja "selama beberapa hari mendatang" dengan mediator Mesir dan Qatar "untuk mendorong kesepakatan akhir."
Salah satu poin penting yang menjadi perdebatan adalah desakan Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu agar pasukan Israel tetap berada di perbatasan antara Gaza dan Mesir.
"Usulan yang kami ajukan, yang disetujui oleh pemerintah Israel, memang mencakup pemindahan IDF dari daerah yang padat penduduk. Itu termasuk koridor Philadelphia," kata Miller, merujuk pada Pasukan Pertahanan Israel (IDF).
"Kami menentang kehadiran pasukan IDF dalam jangka panjang di Gaza," katanya.