Bantahan Iran Usai Dituding Berencana Bunuh Trump

4 months ago 52
ARTICLE AD BOX

Jakarta -

Intelijen Amerika Serikat (AS) mengatakan mendapat informasi bahwa Iran berencana untuk membunuh calon presiden AS, Donald Trump. Namun, tuduhan tersebut langsung dibantah oleh Iran.

Dilansir AFP, Rabu (17/7/2024), CNN melaporkan bahwa pihak berwenang AS menerima informasi intelijen dari "sumber" mengenai rencana Teheran yang menargetkan mantan presiden tersebut. Informasi itu membuat perlindungan terhadap Trump ditingkatkan.

Sementara itu, Dewan Keamanan Nasional AS mengatakan pihaknya telah "melacak ancaman Iran terhadap mantan pejabat pemerintahan Trump selama bertahun-tahun" ketika Teheran berusaha membalas dendam atas pembunuhan komandan Garda Revolusi Qasem Soleimani pada tahun 2020.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Kami menganggap ini masalah keamanan nasional dan dalam negeri sebagai prioritas tertinggi," kata juru bicara Adrienne Watson dalam sebuah pernyataan.


Lebih lanjut, juru bicara Top Secret Service Anthony Guglielmi mengatakan mereka dan badan-badan lain "terus-menerus menerima informasi potensi ancaman baru dan mengambil tindakan untuk menyesuaikan sumber daya sesuai kebutuhan."

"Kami tidak dapat mengomentari ancaman spesifik apa pun selain mengatakan bahwa secret service menanggapi ancaman dengan serius dan meresponsnya dengan tepat," tambah Guglielmi dalam sebuah pernyataan.

Laporan ini muncul ketika secret service menghadapi pengawasan ketat atas penembakan Butler, dengan pertanyaan tentang bagaimana seorang pria bersenjata bisa melepaskan tembakan ke arah Trump dari atap yang terbuka sekitar 150 meter jauhnya.

Presiden AS Joe Biden juga telah memerintahkan peninjauan independen terhadap penanganan insiden tersebut oleh badan tersebut.


Tidak Terkait Peristiwa Penembakan

Informasi intelijen itu tidak ada hubungannya dengan penembakan pada kampanye di Butler, Pennsylvania, pada 13 Juli lalu ketika seorang pria bersenjata bernama Thoams Matthew Crooks melepaskan tembakan ke arah Trump yang sedang berdiri di podium dan berbicara kepada para pendukungnya.

Tembakan itu membuat Trump, yang pekan ini resmi menjadi capres Partai Republik, mengalami luka-luka pada telinga bagian kirinya. Satu orang yang menghadiri kampanye Trump itu tewas seketika di lokasi kejadian, dengan beberapa orang lainnya mengalami luka-luka.

Simak juga Video 'Pendukung Trump Tetap Tolak Pembatasan Senpi Walau Junjungannya Kena Tembak':

[Gambas:Video 20detik]

Simak selengkapnya di halaman selanjutnya.

Read Entire Article