ARTICLE AD BOX
Beijing -
Militer China memamerkan drone jenis terbaru yang bentuknya disamarkan sebagai burung kecil, yang mampu mengepakkan sayap saat mengudara dan sangat mirip dengan burung sungguhan.
Seperti dilansir Newsweek, Selasa (6/8/2024), drone berbentuk burung itu muncul dalam sebuah video yang baru dirilis, yang menunjukkan pasukan operasi khusus elite China menggunakan drone biomimetika, yang disamarkan sebagai burung kecil dalam kompetisi menembak di negara tersebut.
Biomimetika merupakan sistem buatan manusia yang meniru desain dan sistem yang ada di alam, terutama untuk bidang robotika, teknologi nano, kecerdasan buatan, dan pertahanan.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Tayangan yang menunjukkan drone berbentuk burung kecil itu disiarkan langsung oleh media yang berafiliasi dengan militer China pada Kamis (1/8) pekan lalu, yang kebetulan merupakan hari peringatan berdirinya Tentara Pembebasan Rakyat (PLA) atau Angkatan Bersenjata China.
Menurut laporan tersebut, akademi infanteri militer China menggelar kompetisi menembak untuk pasukan operasi khusus negara tersebut, yang ditugaskan pada satuan militer dan kepolisian bersenjata, di mana mereka berkumpul untuk menampilkan "acara menembak khusus" dan menembakkan berbagai senjata api.
Salah satu kontestannya adalah Komando Jiaolong Korps Marinir China, sebuah unit khusus yang diklaim mirip pasukan elite Navy SEAL Amerika Serikat (AS). Unit militer khusus ini, menurut laporan media pemerintah Beijing tahun 2019, memiliki kemampuan di udara, darat, laut dan di bawah air.
Komando Jiaolong terlibat dalam evakuasi warga China dan warga negara asing (WNA) dari Yaman saat perang sipil berkecamuk tahun 2015 lalu. Beijing pada saat itu mengakui bahwa ini pertama kalinya mereka mengerahkan militernya untuk mengevakuasi WNA dari zona perang.
Komando Jiaolong disebut bermarkas di kota Sanya, Pulau Hainan, yang ada di Laut China Selatan.
Simak berita selengkapnya di halaman selanjutnya.