China Tegaskan Dukung Iran Bela Kedaulatan dan Keamanan

3 months ago 25
ARTICLE AD BOX

Beijing -

Pemerintah China menegaskan dukungan terhadap Iran dalam mempertahankan "kedaulatan, keamanan dan martabat nasionalnya". Dukungan itu disampaikan oleh Beijing saat Teheran mempersiapkan serangan balasan terhadap Israel atas kematian pemimpin politik Hamas Ismail Haniyeh di wilayahnya dua pekan lalu.

Kementerian Luar Negeri China dalam pernyataan, seperti dilansir Reuters dan Al Arabiya, Senin (12/8/2024), mengungkapkan bahwa dukungan untuk Iran itu disampaikan oleh Menteri Luar Negeri (Menlu) Wang Yi saat berbicara via telepon dengan Pelaksana Tugas (Plt) Menlu Iran Ali Bagheri-Kani pada Minggu (11/8) waktu setempat.

"China mendukung Iran dalam mempertahankan kedaulatan, keamanan, dan martabat nasionalnya sesuai dengan hukum, dan dalam upayanya menjaga perdamaian dan stabilitas regional, serta siap menjaga komunikasi erat dengan Iran," ucap Wang dalam percakapan telepon dengan Bagheri-Kani, seperti dikutip Kementerian Luar Negeri China dalam pernyataannya.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Dalam percakapan telepon dengan Bagheri-Kani, Wang juga mengulangi kembali kecaman China terhadap pembunuhan Haniyeh di Teheran pada 31 Juli lalu, dengan menyebut serangan yang menewaskan pemimpin politik Hamas itu telah melanggar kedaulatan Iran dan mengancam stabilitas regional.

Baik Hamas maupun Teheran menuduh Israel sebagai dalang dari serangan yang menewaskan Haniyeh. Iran bahkan bersumpah untuk "menghukum dengan keras" Israel atas pembunuhan tersebut.

Tel Aviv sejauh ini belum memberikan komentar apa pun atas kematian Haniyeh. Negara Yahudi tersebut tidak mengaku atau menyangkal tanggung jawab atas pembunuhan itu, yang memicu kekhawatiran bahwa perang antara Israel dan Hamas di Jalur Gaza akan meluas menjadi perang Timur Tengah.

Wang mengatakan kepada Bagheri-Kani, dalam percakapan telepon keduanya, bahwa pembunuhan Haniyeh telah "secara langsung merusak proses negosiasi gencatan senjata Gaza dan merusak perdamaian dan stabilitas regional".

Simak berita selengkapnya di halaman selanjutnya.

Read Entire Article