Demo Tandingan Turun ke Jalanan Inggris demi Tangkal Kerusuhan

3 months ago 35
ARTICLE AD BOX

Jakarta -

Massa anti-rasisme dan pro-Palestina turun ke jalanan diberbagai wilayah di Inggris melakukan aksi demonstrasi. Mereka menantang kelompok sayap kanan yang memicu kerusuhan selama sepekan terakhir di negara tersebut.

Dilansir kantor berita AFP dan Reuters, Kamis (8/8/2024), Inggris dilanda rentetan kerusuhan sejak awal pekan lalu setelah tiga bocah perempuan tewas dalam penikaman di Southport. Insiden ini diikuti dengan informasi palsu yang beredar secara online soal pelaku yang secara keliru disebut sebagai seorang migran Muslim.

Sejumlah postingan di media sosial yang beredar menyebut para demonstran sayap kanan yang anti-Muslim dan anti-imigrasi akan kembali beraksi untuk menargetkan sejumlah pusat imigrasi, pusat dukungan migran dan firma hukum spesialis pada Rabu (7/8) waktu setempat.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Unggahan itu mendorong banyak bisnis tutup lebih awal dan beberapa toko menutup jendela mereka. Ribuan polisi antihuru-hara juga dipersiapkan oleh otoritas Inggris sebagai langkah antisipasi. Namun hingga waktu pelaksanaan aksi tiba, tidak ada tanda-tanda massa mengamuk dan merusuh seperti sebelumnya.

Massa Bawa Poster 'Lawan Rasisme'

Ribuan demonstran anti-rasisme dan pro-Palestina yang hadir di jalanan London sambil membawa poster bertuliskan "Lawan rasisme" dan "Hentikan kelompok sayap kanan", serta "Akan menukar rasis dengan pengungsi".

Para demonstran dengan seruan serupa juga berkumpul Bristol, Birmingham, Liverpool dan Hastings. Aksi para demonstran yang menyebut dirinya Stand Up to Racism" ini berlangsung damai, riuh dan mirip karnaval.

Para demonstran anti-rasisme dan pro-Palestina yang dikawal ribuan personel kepolisian bersorak dan bertepuk tangan setelah tidak melihat keberadaan massa sayap kanan yang sepekan terakhir mendalangi serangan rasis menargetkan warga Muslim dan para migran.

Demonstran yang turun ke jalanan pada Rabu (7/8) waktu setempat terdiri atas beragam kelompok, mulai dari kelompok warga Muslim, anti-rasisme, anti-fasis, hingga anggota serikat pekerja, organisasi sayap kiri, dan warga lokal yang terkejut dengan kerusuhan yang melanda negaranya.

"Saya tinggal di wilayah ini dan kami tidak ingin orang-orang ini muncul di jalanan kami... mereka tidak mewakili kami," ucap salah satu warga lokal bernama Sara Tresilian (58) yang bergabung dengan kerumunan demonstran anti-rasisme di Walthamstow pada Rabu (7/8) malam.

"Anda harus hadir untuk menyampaikan pesan itu... Saya pikir penting bagi Anda untuk tampil di depan teman dan tetangga Anda," imbuhnya.

Kibarkan Bendera Palestina

Maz (40) yang menolak untuk memberitahukan nama keluarganya, menuturkan dirinya turut serta sembari membawa bendera Palestina bersama ratusan warga Muslim lainnya dari area sekitar. Dia datang mengaku untuk menjaga perdamaian.

"Kami warga lokal, kami ada di sini untuk satu sama lain karena para rasis ini menyatakan mereka akan menghancurkan komunitas kami. Jadi kami berada di sini untuk menjaga perdamaian," tuturnya.

Hingga pukul 21.00 waktu setempat, pada Rabu (7/8), tidak ada laporan adanya gangguan serius. Kepolisian setempat menyebut sekitar 50 orang di Croydon, London selatan, melemparkan botol dan berupaya memicu keributan.

A protester waves a Palestinian flag during a counter demonstration against an anti-immigration protest called by far-right activists in the Walthamstow suburb of London on August 7, 2024. Thousands of anti-racism protesters took to the streets in several English cities on Wednesday to oppose violent far-right demonstrations that have gripped the country in recent days. (Photo by BENJAMIN CREMEL / AFP)Massa aksi mengibarkan bendera Palestina di London. (Photo by BENJAMIN CREMEL / AFP)

Read Entire Article