ARTICLE AD BOX
Beirut -
Seruan mendesak semakin meluas bagi warga negara asing (WNA) untuk segera meninggalkan Lebanon, yang berada di garis depan perang regional. Seruan semacam itu marak saat Iran dan sekutu-sekutunya bersiap membalas pembunuhan dua pejabat tinggi Hamas dan Hizbullah, yang diyakini didalangi oleh Israel.
Seperti dirangkum detikcom, Senin (5/8/2024), mulai dari Amerika Serikat (AS), Inggris, Prancis, hingga Indonesia dan Arab Saudi telah merilis imbauan untuk warga negaranya segera meninggalkan Lebanon atau tidak bepergian ke Lebanon saat ketegangan di kawasan Timur Tengah semakin meningkat.
Imbauan perjalanan dirilis sejumlah negara setelah AS mengumumkan pengerahan kapal perang tambahan ke kawasan tersebut, saat situasi semakin memanas.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Berikut daftar negara-negara yang merilis imbauan perjalanan untuk Lebanon:
Indonesia
KBRI Beirut merilis imbauan bagi para warga negara Indonesia (WNI) yang ada di Lebanon sejak Kamis (1/8) pekan lalu. Dalam imbauannya, KBRI Beirut menyerukan agar seluruh WNI segera keluar dari wilayah Lebanon untuk sementara waktu.
"Dan (WNI) mempertimbangkan untuk keluar dari Lebanon untuk sementara waktu secara mandiri selama layanan penerbangan komersial masih tersedia," tulis tulis KBRI Beirut dalam keterangannya, Kamis (1/8).
"Kami juga mengimbau warga negara Indonesia yang memiliki rencana melakukan perjalanan ke Lebanon untuk menunda perjalanan hingga kondisi keamanan telah membaik," lanjut pernyataan KBRI Beirut tersebut.
Secara khusus, KBRI Beirut mengimbau seluruh WNI di wilayah Lebanon bagian selatan untuk berlindung di KBRI Beirut yang menjadi safe house, dengan wilayah itu telah ditetapkan sebagai "status Siaga I" sejak Oktober 2023.
Inggris
Pemerintah Inggris mengimbau warga negaranya untuk meninggalkan Lebanon dan tidak bepergian ke negara tersebut. Imbauan ini dirilis London saat para diplomat berupaya untuk mengendalikan eskalasi antara Israel dan Hizbullah.
"Kami menyarankan warga negara Inggris untuk meninggalkan Lebanon dan tidak bepergian ke negara tersebut. Ini adalah situasi yang bergerak cepat," tulis Menteri Luar Negeri David Lammy dalam postingan di X, dilansir kantor berita AFP, Selasa (30/7).
Amerika Serikat
Departemen Luar Negeri AS merilis imbauan perjalanan untuk Lebanon sejak awal Agustus ini, saat ketegangan meningkat antara Hizbullah dan Israel.
"Jika Anda berada di Lebanon, bersiaplah untuk berlindung di tempat jika situasinya memburuk. Kedutaan Besar AS sangat menganjurkan warga AS yang sudah berada di Lebanon Selatan, dekat perbatasan dengan Suriah, dan/atau di permukiman pengungsi untuk meninggalkan negara itu," demikian pernyataan Deplu AS, seperti dilansir Al Arabiya, Kamis (1/8).
Dalam imbauan terbaru pada Minggu (4/8), Kedutaan Besar AS di Beirut kembali mendesak warganya untuk meninggalkan Lebanon dengan 'tiket apa pun yang tersedia'.
Simak berita selengkapnya di halaman selanjutnya.