ARTICLE AD BOX
Jakarta -
Mantan Perdana Menteri (PM) Bangladesh, Sheikh Hasina, menuntut penyelidikan atas protes yang menggulingkannya. Hal ini menjadi pernyataan publik pertamanya sejak pengunduran dirinya dan pelariannya ke luar negeri minggu lalu.
"Saya menuntut agar mereka yang terlibat dalam pembunuhan dan tindakan vandalisme ini diselidiki dengan benar dan para pelakunya diidentifikasi dan dihukum," katanya dalam pernyataan tertulis yang diberikan kepada wartawan melalui putranya yang tinggal di Amerika Serikat seperti dilansir AFP, Selasa (13/8/2024).
Selain itu, Sheikh Hasina mendesak para pendukungnya tampil di depan umum di Ibu Kota Dhaka untuk memperingati hari peringatan pembunuhan ayahnya pada Kamis (15/8).
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Saya mengimbau Anda untuk merayakan Hari Berkabung Nasional pada tanggal 15 Agustus dengan rasa hormat dan kesungguhan," katanya dalam pernyataan tertulis yang disampaikan melalui putranya.
Hasina, 76 tahun, melarikan diri dengan helikopter minggu lalu ke negara tetangga India, tempat ia tinggal, saat para pengunjuk rasa membanjiri jalan-jalan Dhaka dalam akhir yang dramatis dari kekuasaannya selama 15 tahun.
Lebih dari 450 orang tewas selama minggu-minggu kerusuhan menjelang penggulingannya, dan anggota partai Liga Awami-nya sejak itu tumbang.
15 Agustus menandai peringatan pembunuhan ayahnya, pahlawan kemerdekaan Sheikh Mujibur Rahman, pada tahun 1975 selama kudeta militer--tanggal yang ditetapkan pemerintahnya sebagai hari libur nasional.
(rfs/rfs)