Fase Baru Pertempuran Israel Vs Hizbullah yang Kian Memanas

1 month ago 32
ARTICLE AD BOX

Lebanon -

Tensi pertempuran antara Israel dan pasukan Hizbullah semakin memanas. Ketegangan di antara keduanya telah memasuki fase baru.

Sebagaimana diketahui, rentetan serangan roket Hizbullah menghantam area Kiryat Bialik di pinggiran kota Haifa, Israel bagian utara. Serangan roket itu memicu kebakaran pada bangunan dan kendaraan di sana, serta membuat gedung-gedung lainnya rusak akibat terkena serpihan roket yang meledak.

Militer Israel, dalam pernyataannya seperti dilansir Al Arabiya, melaporkan lebih dari 150 roket, rudal dan drone diluncurkan ke wilayahnya sejak Sabtu (21/9) malam hingga Minggu (22/9) pagi waktu setempat.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Hizbullah mengklaim pihaknya telah menargetkan fasilitas produksi militer Israel dan pangkalan udara di area Haifa dalam serangannya pada akhir pekan. Hizbullah menyebut serangan-serangan itu "sebagai respons awal" terhadap ledakan massal pager dan walkie talkie di Lebanon, yang diyakini didalangi oleh Israel.

Aksi Saling Balas Serangan

Sedikitnya 39 orang tewas dan hampir 3.000 orang lainnya mengalami luka-luka akibat rentetan ledakan perangkat komunikasi yang terjadi selama dua hari berturut-turut pada Selasa (17/9) dan Rabu (18/9) di berbagai wilayah Lebanon. Kebanyakan korban merupakan anggota Hizbullah dan keluarganya.

Hizbullah, dalam pernyataannya, menyebut pasukannya "membombardir kompleks industri militer Rafael" di wilayah Israel bagian utara dengan "puluhan" roket.

Disebutkan Hizbullah bahwa serangannya juga menargetkan pangkalan udara Ramat David dengan roket Fadi-1 dan Fadi-2. Pangkalan itu menjadi salah satu lokasi paling dalam di wilayah Israel yang sejauh ini menjadi target serangan Hizbullah.

Rentetan serangan roket itu dilancarkan setelah Israel menewaskan komandan senior Hizbullah, Ibrahim Aqil, dalam serangan udara yang menghantam pinggiran selatan Beirut pada Jumat (20/9). Menurut Kementerian Kesehatan Lebanon, sedikitnya 45 orang tewas dalam gempuran Tel Aviv itu.

Sementara itu, militer Israel menyatakan pasukannya melancarkan serangan balasan terhadap target-target Hizbullah di wilayah Lebanon bagian selatan. Gempuran tersebut, menurut militer Tel Aviv, merupakan balasan atas serangan roket yang dilancarkan Hizbullah terhadap wilayahnya.

"Untuk mencegah serangan skala besar," sebut juru bicara militer Israel, Nadav Shoshani, dalam pernyataannya.

Bagaimana reaksi Hizbullah atas pertempuran ini? Baca halaman selanjutnya.

Read Entire Article