Geger Kakek di Prancis 10 Tahun Bius Istri Agar Diperkosa Puluhan Pria

2 months ago 26
ARTICLE AD BOX

Paris -

Seorang kakek berusia 71 tahun di Prancis diadili atas dakwaan mendalangi rentetan pemerkosaan terhadap istrinya, yang dilakukan tak hanya oleh dirinya tapi juga oleh puluhan pria lainnya. Selama kurun waktu 10 tahun, kakek ini membius istrinya dan merekrut puluhan pria untuk memperkosanya.

Seperti dilansir AFP dan CNN, Kamis (5/9/2024), Dominique P yang merupakan pensiunan berusia 71 tahun ini didakwa menganiaya istrinya, Gisele (72), antara tahun 2011 hingga tahun 2020, membiusnya dengan obat tidur dan kemudian merekrut puluhan pria asing untuk memperkosa sang istri yang tidak sadarkan diri.

Dominique mendokumentasikan tindak penganiayaan dan pemerkosaan terhadap istrinya sendiri selama satu dekade dengan sangat teliti, sehingga Kepolisian Prancis bisa melacak lebih dari 50 pria, dari total 72 pria, yang diduga memperkosa korban di rumahnya saat dia dibius.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Persidangan kasus ini dimulai pada Senin (2/9) di pengadilan Avignon, Prancis, dengan korban hadir langsung didampingi ketiga anaknya. Selama empat bulan ke depan, korban akan mendengarkan tindakan bejat suaminya terhadap dirinya dan menghadapi para tersangka yang memperkosanya, yang sebagian besar adalah orang asing bagi dirinya.

Jaksa penuntut kasus ini menyebut Dominique merekrut pria-pria asing secara online untuk memperkosa istrinya, setelah membiusnya dengan obat tidur dan obat anticemas. Obat-obatan ini memiliki efek samping yang kini dirasakan korban, yakni memory loss dan kelelahan ekstrem.

Pada Jumat (30/8) lalu sebelum sidang dimulai, salah satu pengacara korban, Antoine Arebalo-Camus, mengatakan kepada wartawan bahwa kliennya sama sekali tidak mengetahui apa yang dilakukan suaminya terhadap dirinya selama satu dekade.

"Dia tidak mengetahui apa yang menimpa dirinya, jadi dia tidak memiliki ingatan soal pemerkosaan yang dideritanya selama 10 tahun," ucapnya.

Korban bisa saja meminta persidangan kasus ini digelar secara tertutup, namun pengacaranya yang lain, Stephane Babonneau, mengatakan kepada CNN bahwa korban "ingin persidangan digelar secara publik agar semua orang bisa mendengar dan mendapatkan gambaran tentang alasan yang diberikan oleh laki-laki dalam situasi seperti itu".

Simak berita selengkapnya di halaman selanjutnya.

Read Entire Article