ARTICLE AD BOX
Gaza -
Pejabat senior Hamas, Izzat al-Risheq, menyalahkan Israel terkait tewasnya enam sandera di terowongan di Jalur Gaza selatan. Hamas menyebut para sandera tewas karena serangan udara Israel.
Dilansir Al-Jazeera, Minggu (1/9/2024), Al-Risheq juga menyalahkan Amerika Serikat (AS) atas 'bias, dukungan, dan kemitraannya' dalam perang selama 11 bulan di wilayah yang terkepung itu.
Salah satu tawanan adalah warga negara AS-Israel. Pejabat itu menyatakan Hamas lebih peduli dengan kehidupan para sandera daripada Presiden AS Joe Biden.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Dia menekankan Hamas telah menerima usulan dan resolusi Dewan Keamanan PBB. Sementara, Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu menolak usulan dan resolusi tersebut.
Hamas juga menuding Netanyahu menghalangi tercapainya kesepakatan guna mempertahankan kekuasaan di Israel.
Sebelumnya, Biden mengatakan jenazah warga AS Hersh Goldberg-Polin termasuk di antara enam mayat Sandera yang ditemukan di Gaza, Palestina, oleh pasukan Israel. Biden menyebut mayat itu ditemukan di terowongan di bawah Rafah, Gaza.
"Hari ini, di sebuah terowongan di bawah kota Rafah, pasukan Israel menemukan enam jenazah sandera yang ditawan Hamas," kata Biden seperti dilansir AFP, Minggu (1/9).
"Kami kini telah mengonfirmasi bahwa salah satu sandera, adalah warga negara Amerika, Hersh Goldberg-Polin," imbuh Biden.
Pria berusia 23 tahun itu termasuk di antara 251 sandera yang ditangkap Hamas saat serangan 7 Oktober 2023 di Israel selatan. Sekitar 100 sandera masih ditawan, puluhan di antaranya menurut militer Israel telah tewas.
Serangan Hamas pada 7 Oktober 2023 mengakibatkan kematian sekitar 1.200 orang. Israel lalu melakukan serangan yang mereka klaim balasan dan untuk memusnahkan Hamas di Gaza.
Serangan Israel di Gaza telah menewaskan sedikitnya 40.691 orang Palestina. Sebagian besar korban tewas adalah wanita dan anak-anak.
(haf/imk)