ARTICLE AD BOX
Kyiv -
Sedikitnya enam pejabat tinggi Ukraina, termasuk beberapa menteri kabinet pemerintahan Presiden Volodymyr Zelensky, mengundurkan diri secara massal dari jabatan mereka. Salah satu ajudan kepresidenan Kyiv diberhentikan dari jabatannya. Apa yang terjadi?
Pengunduran diri para pejabat Ukraina itu, seperti dilansir AFP, Rabu (4/9/2024), terjadi saat partai yang berkuasa di negara yang sedang dilanda perang itu mengisyaratkan perombakan pemerintahan secara besar-besaran sedang berlangsung.
Perubahan ini terjadi saat Kyiv sedang menghadapi tantangan yang semakin besar, termasuk pengeboman hampir setiap hari oleh Rusia, dan ketika Zelensky berupaya meningkatkan kepercayaan terhadap pemerintah sekitar 2,5 tahun setelah invasi militer yang diluncurkan Moskow.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Seperti yang dijanjikan, perombakan besar-besaran pemerintahan dapat diperkirakan terjadi pada pekan ini. Lebih dari 50 persen staf Menteri Kabinet akan diganti," tutur ketua faksi parlemen Partai Pelayan Rakyat yang berkuasa, David Arakhamia, dalam pernyataan via Telegram.
"Besok, kita ada hari pemberhentian, dan pada lusa, ada hari pengangkatan," sebutnya.
Sejumlah menteri Ukraina telah mengajukan pengunduran diri mereka pada Selasa (3/9) malam, termasuk Menteri Industri Strategis Oleksandr Kamyshin, Menteri Kehakiman Denys Maliuska, dan Menteri Perlindungan Lingkungan Ruslan Strilets.
Kepala Dana Properti Negara Ukraina Vitaliy Koval, kemudian Wakil Perdana Menteri Iryna Vershchuk dan Olga Stefanisyna, juga mengundurkan diri.
Wakil kepala kantor kepresidenan Ukraina, Rostyslav Shurma, yang juga salah satu ajudan utama Zelensky diberhentikan berdasarkan keputusan presiden.
Simak berita selengkapnya di halaman berikutnya.