ARTICLE AD BOX
Naypyitaw -
Militer Myanmar membantah rumor yang menyebut para jenderal top negara itu telah menahan pemimpin junta, Min Aung Hlaing, dalam kudeta terbaru. Militer Myanmar mengecam rumor itu sebagai "propaganda" yang disebarkan oleh "para pengkhianat" menjelang kunjungan Menteri Luar Negeri (Menlu) China.
Seperti dilansir AFP, Rabu (14/8/2024), Min Aung Hlaing menghadapi kritikan dari para pendukung militer dalam beberapa pekan terakhir, setelah pasukan pemerintah Myanmar kehilangan wilayahnya dalam pertempuran melawan kelompok etnis bersenjata dan lawan lainnya yang menentang kudeta tahun 2021 lalu.
Sejumlah postingan media sosial, pada Selasa (13/8), mengklaim para jenderal top Myanmar telah menahan Min Aung Hlaing di ibu kota Naypyitaw dalam upaya mengubah kepemimpinan puncak junta.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Otoritas junta Myanmar membantah keras rumor yang beredar di media sosial tersebut.
"Klaim-klaim itu merupakan propaganda... dengan tujuan mengganggu perdamaian dan stabilitas negara," sebut otoritas junta Myanmar dalam pernyataannya, yang menuduh pihak yang menyebarkan rumor itu sebagai "pengkhianat".
"Kepala negara dan pemerintah memenuhi tanggung jawab nasional mereka bersama-sama," tegas pernyataan tersebut.
Rumor itu beredar menjelang kedatangan Menlu China Wang Yi di Myanmar, yang dijadwalkan pada Rabu (14/8) waktu setempat untuk melakukan pembicaraan langsung dengan Min Aung Hlaing.
Simak berita selengkapnya di halaman selanjutnya.