ARTICLE AD BOX
Jakarta -
Pejuang Hizbullah di Lebanon dan pasukan Israel kembali saling serang di lintas perbatasan pada Minggu dini hari. Aksi saling serang itu dilakukan sehari setelah Kementerian Kesehatan Lebanon melaporkan tiga petugas penyelamat tewas dalam serangan Israel.
Dilansir AFP, Minggu (8/9/2024), Gerakan Lebanon yang didukung Iran itu hampir setiap hari saling serang dengan pasukan Israel untuk mendukung sekutu Hamas sejak serangan pada 7 Oktober terhadap Israel memicu perang di Jalur Gaza, dengan eskalasi berulang selama 11 bulan kekerasan lintas perbatasan.
Hizbullah mengatakan pihaknya telah membombardir kota 'Kiryat Shmona' di Israel utara dengan rentetan roket Falaq pada Minggu dini hari. Serangan itu disebut merupakan serangan balasan.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Sebagai respons terhadap serangan musuh... dan khususnya serangan yang menewaskan pekerja responden darurat di desa Froun di Lebanon," kata pernyataan Hizbullah.
Pada Sabtu, Kementerian Kesehatan Lebanon mengatakan tiga responden darurat tewas dan dua lainnya terluka, salah satunya kritis. Ketiganya tewas dalam serangan Israel terhadap Froun.
Kementerian tersebut mengatakan serangan tersebut menargetkan "tim pertahanan sipil Lebanon yang memadamkan api yang dipicu oleh serangan Israel baru-baru ini". Sementara militer Israel mengatakan telah "melenyapkan teroris" dari gerakan Amal yang bersekutu dengan Hizbullah di Froun.
Badan pertahanan sipil Lebanon mengatakan tiga karyawannya tewas dalam serangan Israel yang menargetkan kendaraan pemadam kebakaran setelah mereka menyelesaikan misi pemadaman kebakaran.
Perdana Menteri Najib Mikati mengutuk serangan tersebut. Mikati mengatakan dalam sebuah pernyataan, bahwa "agresi baru terhadap Lebanon ini merupakan pelanggaran terang-terangan terhadap hukum internasional dan nilai-nilai kemanusiaan".
Secara terpisah pada hari Minggu, Hizbullah mengatakan bahwa para pejuangnya juga telah menembakkan roket ke komunitas Israel di Shamir, dekat Kiryat Shmona.
Hizbullah biasanya mengatakan bahwa mereka menargetkan posisi militer di Israel utara. Sementara Israel mengatakan bahwa mereka menargetkan infrastruktur dan para pejuang Hizbullah di Lebanon selatan dan timur.
Militer Israel pada Minggu pagi mengumumkan telah melakukan serangkaian serangan udara terhadap "struktur militer Hizbullah" dan mencegat proyektil yang diluncurkan dari Lebanon pada malam hari.
(yld/idn)