ARTICLE AD BOX
Beirut -
Pemerintah Amerika Serikat (AS) merilis imbauan perjalanan terbaru untuk warga negaranya yang ada di Lebanon, seiring meningkatnya ketegangan antara Israel dan kelompok Hizbullah yang mengganggu jadwal penerbangan di negara tersebut.
Warga AS juga diminta untuk mempertimbangkan kembali rencana perjalanan ke Lebanon saat situasi di kawasan diselimuti ketegangan.
Seperti dilansir AFP dan Al Arabiya, Senin (29/7/2024), Kedutaan Besar AS di Beirut merilis imbauan perjalanan terbaru itu sejak Minggu (28/7) waktu setempat, yang isinya meminta warga negara AS yang ada di Lebanon untuk memperhatikan perubahan jadwal penerbangan saat ketegangan meningkat.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Kedutaan Besar AS meminta perhatian warga negara AS terhadap fakta bahwa di tengah meningkatnya ketegangan di kawasan, beberapa maskapai penerbangan menyesuaikan jadwal penerbangan mereka di Lebanon," demikian imbauan Kedutaan Besar AS di Beirut.
Dalam pernyataannya, Kedutaan Besar AS mengimbau warga negara AS untuk secara khusus memperhatikan pengumuman terbaru Middle East Airlines (MEA) soal beberapa penerbangan yang awalnya dijadwalkan mendarat di Beirut pada 28 Juli malam, akan mendarat pada 29 Juli pagi hari akibat situasi terkini.
"Sejumlah maskapai penerbangan lainnya juga dilaporkan mempertimbangkan perubahan sementara pada rencana penerbangan mereka," sebut Kedutaan Besar AS dalam imbauannya.
Kedutaan Besar AS, dalam imbauannya, mendorong warga negara AS yang bepergian dari atau ke Lebanon untuk memantau status penerbangan mereka dengan cermat, mewaspadai bahwa status penerbangan bisa berubah dengan sedikit atau tanpa peringatan sama sekali, dan membuat rencana alternatif.
"Lingkungan keamanan di Lebanon masih kompleks dan bisa berubah dengan cepat," sebut Kedutaan Besar AS.
Simak berita selengkapnya di halaman selanjutnya.