ARTICLE AD BOX
Jakarta -
Pemimpin Hizbullah Hassan Nasrallah mengatakan Israel telah melewati 'garis merah' setelah membunuh komandan militernya dan pemimpin Hamas Ismail Haniyeh. Hasan mengatakan pihaknya berjanji akan membalas serangan Israel.
"Musuh dan mereka yang berada di belakang musuh harus menunggu respons kita yang tidak akan bisa mereka hindari," ujar Hassan saat berpidato di pemakaman komandan militer Hizbullah yang tewas atas serangan Israel, Fuad Shukr, dilansir AFP, Jumat (2/8/2024).
"Anda (Israel) tidak tahu garis merah apa yang Anda lewati," katanya.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Hasan Nasrallah menyebut serangan Israel yang menewaskan Fuad Shukr dan Ismail Haniyeh sebagai pembunuhan berbahaya.
Menurut sumber dan analis AFP, Iran dan kelompok yang mendukungnya sedang mempersiapkan tindakan terkoordinasi untuk membalas serangan Israel setelah kehilangan dua tokoh penting dalam waktu kurang dari 24 jam.
Kembali ke pidato Hasan Nasrallah, dia memperingatkan Israel akan adanya serangan balasan. Dia menyebutnya sebagai "tanggapan nyata, bukan tanggapan simbolis".
Nasrallah mengatakan sejauh ini Hizbullah, belum melakukan serangan baru sejak pembunuhan Shukr. Dia mengatakan pihaknya akan melanjutkan operasi di sepanjang perbatasan pada Jumat pagi, namun hal itu tidak akan menjadi bagian dari respons mereka terhadap pembunuhan Shukr dan Haniyeh.
"Apa yang terjadi di pinggiran kota adalah sebuah agresi, bukan hanya pembunuhan," kata Nasrallah, seraya menegaskan bahwa Israel menargetkan "bangunan sipil, bukan pangkalan militer" dan "membunuh warga sipil".
(zap/yld)