ARTICLE AD BOX
Jakarta -
Perdana Menteri (PM) Anwar Ibrahim geram dan melontarkan peringatan keras kepada Meta Platforms Inc (Meta) agar tidak menjadi alat rezim Zionis Israel. Gara-garanya, unggahannya terkait ucapan duka cita terhadap kematian pemimpin politik Hamas, Ismail Haniyeh, telah dihapus Instagram.
Dilansir The Star dan Bernama, Kamis (1/8/2024), dalam sebuah unggahan di Facebook pada hari Kamis (1/8), Anwar mengecam tindakan Meta sebagai tindakan yang tidak menghormati dan menghina perjuangan rakyat Palestina karena telah menghapus video, pesan belasungkawa, dan kritik terkait pembunuhan Ismail Haniyeh.
Anwar menyatakan bahwa tidak masuk akal untuk menganggap unggahan yang menghormati seorang pejuang yang berjuang untuk membebaskan tanah airnya dari penindasan dan penderitaan sebagai hal yang berbahaya.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Peringatan keras saya kepada Meta - jangan menjadi pengecut dan alat rezim Zionis Israel yang menindas!" katanya.
Terungkap bahwa tiga unggahan di akun Instagram Anwar, yang mengutuk pembunuhan Ismail Haniyeh dan membagikan foto-foto pertemuan dengan pemimpin Hamas tersebut, telah dihapus dari platform media sosial tersebut.
Penghapusan unggahan-unggahan ini disertai dengan keterangan "Individu dan organisasi yang berbahaya".
Sebelumnya pada hari Rabu (31/7), Kantor Perdana Menteri Malaysia telah mengecam tindakan Meta yang menghapus foto-foto pertemuan Anwar dengan para pemimpin Hamas di Doha, Qatar, dari Instagram.