ARTICLE AD BOX
Teheran -
Pemerintah Iran telah bersumpah akan melancarkan pembalasan terhadap Israel atas pembunuhan pemimpin politik Hamas Ismail Haniyeh di wilayahnya pada akhir Juli lalu. Teheran dalam pernyataan terbaru menegaskan pembalasan terhadap Tel Aviv bisa saja memakan waktu yang lama untuk dilaksanakan.
Juru bicara Garda Revolusi Iran (IRGC), Ali Mohammad Naeini, dalam pernyataannya seperti dilansir Al Arabiya, Rabu (21/8/2024), mengisyaratkan bahwa Iran tidak tergesa-gesa untuk melancarkan serangan pembalasan terhadap Israel.
"Waktu ada di pihak kami dan waktu tunggu untuk itu (pembalasan terhadap Israel) mungkin masih lama," sebut Naeini seperti dikutip media pemerintah Iran.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Sumpah Teheran untuk membalas Tel Aviv telah meningkatkan ketegangan di kawasan Timur Tengah, dengan kekhawatiran semakin meningkat bahwa perang yang kini berkecamuk di Jalur Gaza akan meluas menjadi perang regional.
Haniyeh tewas pada 31 Juli lalu dalam serangan yang menghantam wisma tamu yang menjadi tempatnya menginap saat berkunjung ke Teheran, usai menghadiri seremoni pelantikan Presiden Iran Masoud Pezeshkian.
Kematian Haniyeh terjadi sehari setelah kematian seorang komandan senior kelompok Hizbullah, Fuad Shukr, dalam serangan di pinggiran Beirut, Lebanon. Hamas dan Hizbullah merupakan sekutu, yang sama-sama didukung oleh Iran.
Israel telah mengaku bertanggung jawab atas serangan yang menewaskan Shukr, namun tidak memberikan komentar apa pun atas kematian Haniyeh.
Tetapi Iran dan proksi regionalnya, termasuk Hamas dan Hizbullah, menyalahkan Israel atas pembunuhan tersebut dan bersumpah akan melakukan pembalasan.
Simak berita selengkapnya di halaman berikutnya.