ARTICLE AD BOX
Teheran -
Para pejabat senior Iran menegaskan bahwa hanya kesepakatan gencatan senjata di Jalur Gaza yang bisa menahan Teheran dari melancarkan serangan langsung terhadap Israel, untuk membalas pembunuhan pemimpin politik Hamas Ismail Haniyeh.
Seperti dilansir Reuters, Rabu (14/8/2024), pernyataan tersebut disampaikan oleh tiga pejabat keamanan senior Iran, yang enggan disebut namanya, kepada Reuters saat perundingan gencatan senjata terbaru untuk perang Gaza dijadwalkan digelar pada Kamis (15/8) besok.
Pembunuhan Haniyeh terjadi saat dia berada di Teheran pada 31 Juli, lalu usai menghadiri seremoni pelantikan Presiden Masoud Pezeshkian. Iran, dan Hamas, kompak menyalahkan Israel atas pembunuhan Haniyeh dan telah bersumpah akan memberikan respons keras terhadap Tel Aviv.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Meskipun Israel sendiri belum memberikan komentar apa pun terkait kematian Haniyeh.
Situasi itu semakin meningkatkan kekhawatiran bahwa perang yang berkecamuk antara Israel dan Hamas di Jalur Gaza akan meluas menjadi perang regional di Timur Tengah. Angkatan Laut AS telah mengerahkan kapal-kapal perang dan kapal selam ke kawasan tersebut untuk meningkatkan pertahanan Israel, sekutunya.
Seorang pejabat keamanan senior Iran, yang dikutip Reuters, mengatakan bahwa Teheran bersama sekutunya, termasuk Hizbullah yang bermarkas di Lebanon, akan melancarkan serangan langsung terhadap Tel Aviv jika perundingan gencatan senjata Gaza kembali berujung kegagalan.
Serangan juga akan dilancarkan terhadap Israel, menurut pejabat keamanan senior Iran itu, jika Teheran menganggap Israel dengan sengaja menunda-nunda perundingan gencatan senjata.
Sumber-sumber pejabat keamanan Iran yang dikutip Reuters tidak mengatakan berapa lama Teheran akan membiarkan perundingan gencatan senjata berlangsung sebelum memberikan respons mereka.
Simak berita selengkapnya di halaman selanjutnya.