ARTICLE AD BOX
Jeddah -
Iran menegaskan pihaknya tidak mempunyai pilihan selain memberikan respons terhadap Israel atas pembunuhan yang terjadi di wilayahnya terhadap pemimpin politik Hamas, Ismail Haniyeh, pekan lalu. Teheran menyatakan pihaknya memiliki hak melekat untuk melancarkan pembalasan atas kematian Haniyeh.
Seperti dilansir Al Arabiya, Kamis (8/8/2024), penegasan ini disampaikan oleh pelaksana tugas (Plt) Menteri Luar Negeri (Menlu) Iran Ali Bagheri-Kani saat menghadiri pertemuan luar biasa Organisasi Kerja Sama Islam (OKI) yang digelar di Jeddah, Arab Saudi, pada Rabu (7/8) waktu setempat.
"Dengan tidak adanya tindakan yang tepat oleh Dewan Keamanan (Perserikatan Bangsa-Bangsa/PBB) terhadap agresi dan pelanggaran-pelanggaran oleh rezim Israel, Republik Islam Iran tidak mempunyai pilihan selain menggunakan hak yang melekat untuk pertahanan yang sah terhadap tindakan rezim ini," tegasnya.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Pertemuan luar biasa OKI itu digelar sebagian atas permintaan Iran, menyusul pembunuhan Haniyeh di Teheran pada 31 Juli lalu. Hamas dan Iran menuduh Israel sebagai dalang pembunuhan Haniyeh, meskipun Tel Aviv sejauh ini belum memberikan komentar apa pun.
Bagheri-Kani dalam pernyataannya menjelaskan bahwa pembalasan Iran "diperlukan untuk mencegah pelanggaran lebih lanjut oleh rezim ini (Israel-red) terhadap kedaualtan, warga negara, dan wilayah Republik Islam Iran".
Dia menambahkan bahwa pembalasan dari Teheran untuk Tel Aviv akan dilakukan "pada waktu yang tepat dan dengan cara yang proporsional".
Lebih lanjut, Bagheri-Kani juga mengatakan bahwa pembunuhan Haniyeh tidak mungkin terjadi tanpa "persetujuan dan dukungan intelijen AS (Amerika Serikat)". Oleh karena itu, menurut Bagheri-Kani, tanggung jawab AS atas serangan itu "tidak boleh diabaikan".
Simak berita selengkapnya di halaman selanjutnya.