Kala Netanyahu Ribut dengan Menteri Sendiri soal Sandera di Gaza

3 months ago 50
ARTICLE AD BOX

Jakarta -

Perdana Menteri (PM) Israel Benjamin Netanyahu dan Menteri Pertahanan (Menhan) Yoav Gallant ribut. Netanyahu dan Gallant cekcok perkara sandera di jalur Gaza.

Seperti dilansir AFP, Selasa (13/8/2024), ribut-ribut antara Netanyahu dan Gallant ini terjadi usai pernyataan sang Menhan Israel melakukan pertemuan tertutup bersama komite parlemen. Isi pertemuan itu bocor ke media massa.

"Alasan mengapa kesepakatan (pembebasan) sandera terhenti adalah sebagian karena Israel," ucap Gallant saat berbicara dalam pertemuan privat dengan komite parlemen Israel, pada Senin (12/8) waktu setempat.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Pernyataan Gallant bocor ke publik dan dilaporkan oleh media-media lokal Israel, termasuk televisi Kan.

Seperti dilaporkan televisi Kan, dalam pertemuan Gallant dengan komite parlemen salah satunya membahas soal opsi yang dihadapi Israel antara perjanjian gencatan senjata yang bisa mengakhiri konflik di utara wilayahnya dengan kelompok Hizbullah dan mengakhiri perang di Jalur Gaza dengan Hamas atau tindakan yang semakin meningkatkan perang.

"Saya dan lembaga pertahanan mendukung opsi pertama," tegas Gallant, yang menyebut hal itu lebih baik daripada bicara soal "kemenangan total dan segala hal yang tidak masuk akal" -- yang merujuk pada istilah yang sering diucapkan oleh Netanyahu dalam pidatonya.

Netanyahu Balas Pernyataan Gallant

Beberapa jam setelah ucapan Gallant bocor ke media, Netanyahu membalas dengan pernyataan yang dirilis oleh kantor PM Israel. Netanyahu menuduh Gallant membahayakan kesepakatan untuk menjamin pembebasan para sandera di Jalur Gaza.

"Ketika Gallant mengadopsi narasi anti-Israel, dia merusak peluang untuk mencapai kesepakatan pembebasan sandera," ucap Netanyahu dalam pernyataannya.

Netanyahu menuding pemimpin politik Hamas yang baru, Yahya Sinwar, sebagai orang "yang telah dan masih menjadi satu-satunya hambatan bagi kesepakatan (pembebasan) sandera".

Lebih lanjut, dia juga menegaskan satu-satunya opsi Israel adalah "mencapai kemenangan total" yang berarti "mewajibkan semua orang -- termasuk Gallant".

Gallant pun merespons Netanyahu dengan membela diri melalui postingan media sosial X. Gallant mengatakan selama pengarahan privat dengan komite parlemen Israel itu, dia "menekankan bahwa (dirinya) bertekad untuk mencapai tujuan perang dan melanjutkan pertempuran".

Dia juga mengecam apa yang disebutnya sebagai "kebocoran tiada henti" sejak awal perang berkecamuk tahun lalu, termasuk yang terjadi pada Senin (12/8).

Read Entire Article