ARTICLE AD BOX
Jakarta -
Kamala Harris menerima pencalonan presiden dari Partai Demokrat di Chicago, Amerika Serikat pada hari Kamis (22/8) waktu setempat, di hadapan khalayak yang antusias. Dia menjanjikan "jalan baru ke depan" jika ia mengalahkan Donald Trump dari Partai Republik dalam pemilihan umum AS yang akan digelar pada November mendatang.
"Atas nama rakyat, atas nama setiap orang Amerika, terlepas dari partai, ras, jenis kelamin, atau bahasa yang digunakan nenek Anda... Saya menerima pencalonan dari Anda," kata wanita berusia 59 tahun itu, disambut sorak sorai yang meriah.
"Saya akan menjadi presiden yang menyatukan kita dalam aspirasi tertinggi kita," katanya. "Masa depan selalu layak diperjuangkan. Dan itulah perjuangan yang sedang kita jalani saat ini. Perjuangan untuk masa depan Amerika," imbuh Wakil Presiden AS itu, dilansir kantor berita AFP, Jumat (23/8/2024).
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Teriakan "USA" memenuhi arena saat para politisi Demokrat yang gembira menobatkan Harris sebagai pembawa panji mereka.
Harris berjanji untuk menjadi "presiden bagi semua orang Amerika" saat ia menjangkau para pemilih Amerika yang belum menentukan pilihan, setelah salah satu pergolakan paling mengejutkan dalam sejarah politik AS.
Dengan pemilihan umum November, warga Amerika memiliki "kesempatan singkat untuk melupakan kepahitan, sinisme, dan pertikaian yang memecah belah di masa lalu -- kesempatan untuk memetakan jalan baru ke depan," janjinya.
Dalam pidatonya di Konvensi Nasional Partai Demokrat, Harris memaparkan kisah pribadinya sebagai anak dari ibu tunggal yang bekerja, dan kariernya sebagai jaksa. Harris mengatakan bahwa ia memiliki latar belakang dan pengalaman untuk mengabdi kepada negara, berbeda dengan Trump yang katanya hanya bekerja untuk dirinya sendiri dan "teman-teman miliardernya."