Kata Biden soal Dilema Putin saat Ukraina Serang Rusia

3 months ago 49
ARTICLE AD BOX

Jakarta -

Presiden Amerika Serikat (AS) Joe Biden mengomentari penyerbuan Ukraina kepada wilayah Rusia. Menurut Biden, Presiden Rusia Vladimir Putin berada dalam dilema yang nyata.

Seperti dilansir AFP, Selasa (13/8/2024), Ukraina melancarkan penyerbuan dan serangan mendadak ke dalam wilayah Rusia, tepatnya di Kursk, sejak Selasa (6/8) pekan lalu. Pasukan Kyiv dilaporkan telah merebut lebih dari dua lusin area permukiman Rusia dalam serangan lintas perbatasan tersebut.

Penyerbuan Ukraina itu disebut sebagai serangan lintas perbatasan yang paling signifikan terhadap wilayah Rusia sejak Perang Dunia II.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

AS menegaskan tidak mengetahui dan tidak terlibat dalam operasi militer Ukraina, sekutunya, di dalam wilayah Rusia tersebut. Namun para pejabat Washington, seperti dilansir Reuters, Rabu (14/8/2024), terus berhubungan dengan otoritas Kyiv mengenai langkah militer tersebut.

Para pejabat AS mengatakan pihaknya masih berusaha mempelajari apa yang ingin dicapai Ukraina dengan serangannya tersebut.


Saat menjawab pertanyaan wartawan soal penyerbuan Ukraina dalam kunjungannya di New Orleans, Biden mengatakan dirinya mendapatkan pengarahan setiap 4-5 jam selama 6 hari hingga 8 hari terakhir soal operasi militer sekutu AS tersebut.

"Ini menciptakan dilema nyata bagi Putin,"sebut Biden dalam komentar substantif pertamanya soal operasi militer Ukraina terhadap wilayah Rusia tersebut.

AS Pasok Senjata untuk Ukraina

AS telah memasok persenjataan senilai miliaran dolar Amerika terhadap Ukraina, yang sebagian besar dimaksudkan untuk tujuan pertahanan, ketika Kyiv berupaya mengusir invasi Rusia sejak Februari 2022 lalu.

Biden, pada Mei lalu, memberikan wewenang kepada Ukraina untuk meluncurkan senjata yang dipasok AS ke target-target militer di dalam wilayah Rusia.

Dalam pernyataan terbaru, Gedung Putih mengatakan Kyiv tidak menyampaikan pemberitahuan sebelumnya soal penyerbuan terhadap wilayah Kursk di Rusia, yang berlangsung sejak Selasa (6/8) dini hari.


Militer Rusia mengatakan pada Selasa (13/8) kemarin bahwa pasukannya menyerang balik pasukan Ukraina dengan rudal, drone dan serangan udara.

Juru bicara Gedung Putih, Karine Jean-Pierre, saat berbicara kepada wartawan di dalam pesawat kepresidenan AS, Air Force One, menegaskan Washington tidak terlibat dalam operasi militer Ukraina tersebut.

"Kami tidak ada hubungannya dengan ini," ucapnya.

"Kami tidak terlibat. Kami akan terus melakukan pembicaraan dengan pihak Ukraina mengenai pendekatan mereka, namun merekalah yang berhak untuk berbicara," imbuh Jean-Pierre.

Selengkapnya di halaman selanjutnya.

Read Entire Article