ARTICLE AD BOX
Teheran -
Garda Revolusi Iran turut melontarkan ancaman terbaru untuk Israel setelah ledakan massal melanda pager dan walkie-talkie yang digunakan anggota kelompok Hizbullah di berbagai wilayah Lebanon. Teheran memperingatkan Tel Aviv akan menghadapi "respons yang menghancurkan" dari front perlawanan.
Israel sejauh ini belum memberikan komentar langsung atas insiden ledakan massal di Lebanon, yang dilaporkan menewaskan sedikitnya 37 orang dan melukai nyaris 3.000 orang lainnya. Namun Tel Aviv mengatakan akan memperluas cakupan perang yang berlangsung di Jalur Gaza dengan mencakup front Lebanon.
"Tindakan teroris seperti itu, yang tidak diragukan lagi disebabkan oleh keputusasaan dan kegagalan rezim Zionis, akan segera ditanggapi dengan respons yang menghancurkan dari front perlawanan," tegas komandan Garda Revolusi Iran, Jenderal Hossein Salami, seperti dilansir AFP, Jumat (20/9/2024).
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Ancaman Garda Revolusi Iran itu disampaikan Salami dalam pesannya kepada pemimpin Hizbullah Hassan Nasrallah, seperti dikutip media pemerintah Teheran.
Front perlawanan merujuk pada aliansi yang dipimpin Iran dan mencakup kelompok-kelompok pro-Teheran di kawasan Timur Tengah, yang termasuk Hizbullah di Lebanon, Houthi di Yaman, dan milisi bersenjata Syiah di Irak serta Hamas di Jalur Gaza.
Pada April lalu, Iran menembakkan ratusan rudal dan drone ke wilayah Israel, setelah Tel Aviv mengebom gedung Kedutaan Besar Iran di Damaskus, Suriah, hingga menewaskan tujuh personel Garda Revolusi Iran. Terdapat dua jenderal Iran di antara korban tewas dalam pengeboman tersebut.
Sebagian besar rudal dan drone Iran, pada saat itu, berhasil dicegat oleh sistem pertahanan udara Israel atau Angkatan Udara negara-negara sekutunya.
Simak berita selengkapnya di halaman selanjutnya.