Menlu AS Tuding Hizbullah di Balik Serangan Roket ke Golan

3 months ago 39
ARTICLE AD BOX

Jakarta -

Menteri Luar Negeri (Menlu) AS Antony Blinken mengatakan ada 'indikasi' kelompok militan Lebanon Hizbullah berada di balik serangan roket di Dataran Tinggi Golan yang dianeksasi Israel yang menewaskan 12 orang. AS menyatakan dukungannya terhadap Israel.

"Setiap indikasi menunjukkan bahwa roket itu memang dari Hizbullah. Kami mendukung hak Israel untuk membela warganya dari serangan teroris," kata Blinken kepada wartawan di Jepang, dilansir AFP, Minggu (28/7/2024).

Militer Israel mengatakan korban yang masih berusia muda itu diserang pada hari Sabtu oleh roket buatan Iran yang membawa hulu ledak seberat 50 kilogram yang ditembakkan Hizbullah yang didukung Iran di lapangan sepak bola di kota Majdal Shams yang dihuni Druze Arab.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Sementara itu Hizbullah telah membantah bertanggung jawab atas serangan itu. Blinken mengaku AS bertekad mengakhiri konflik di Gaza. Sebab telah banyak korban jiwa tewas imbas konflik tersebut.

"Kami bertekad untuk mengakhiri konflik Gaza. Konflik ini sudah berlangsung terlalu lama. Konflik ini telah menelan banyak korban jiwa. Kami ingin melihat warga Israel, Palestina, dan Lebanon hidup bebas dari ancaman konflik dan kekerasan," kata Blinken.

Namun, Blinken menyebut Israel berhak membela warga negaranya. Meski dia mengaku tidak ingin konflik tersebut meningkat.

"Kami sedang berdiskusi dengan pemerintah Israel. Sekali lagi, saya tegaskan haknya untuk membela warga negaranya dan tekad kami untuk memastikan bahwa mereka mampu melakukannya," katanya di Tokyo.

"Namun, kami juga tidak ingin konflik ini meningkat. Kami tidak ingin konflik ini meluas. Itulah salah satu tujuan kami sejak hari pertama, sejak 7 Oktober, dan kami akan terus melakukannya.

Israel Bersumpah Membalas

Serangan roket di lapangan sepak bola di Dataran Tinggi Golan yang diduduki Israel menewaskan 12 orang termasuk anak-anak pada hari Sabtu. Israel menyalahkan Hizbullah atas serangan itu.

Israel bersumpah untuk memberikan hukuman berat kepada kelompok Lebanon yang didukung Iran tersebut.

"Hizbullah akan membayar harga yang mahal, harga yang belum pernah dibayarnya," Perdana Menteri Benjamin Netanyahu mengatakan dalam panggilan telepon dengan pemimpin komunitas Druze di Israel, menurut pernyataan dari kantornya, dilansir Reuters Minggu (28/7/2024).

Bantahan Hizbullah

Sementara Hizbullah membantah bertanggung jawab atas serangan tersebut.

"Perlawanan Islam sama sekali tidak ada hubungannya dengan insiden tersebut, dan dengan tegas membantah semua tuduhan palsu dalam hal ini," kata kelompok Hizbullah dalam pernyataan tertulisnya.

Simak juga Video: Di Depan Menlu ASEAN-AS, RI Singgung Situasi Mengerikan di Gaza

[Gambas:Video 20detik]

(yld/idn)

Read Entire Article