ARTICLE AD BOX
Jakarta -
Pemimpin kelompok Hizbullah, Hassan Nasrallah punya pesan keras yang ditujukan pada Israel, usai kematian komandan militer tertingginya dalam serangan Israel di Beirut, ibu kota Lebanon.
Dia mengatakan bahwa kematian komandan utama Hizbullah, Fuad Shukr dan kematian pemimpin politik Hamas, Ismail Haniyeh telah "melewati" garis merah.
"Musuh, dan mereka yang berada di belakang musuh, harus menunggu pembalasan kami yang tak terelakkan," kata Nasrallah dalam pidato yang disiarkan di pemakaman komandan Fuad Shukr, dilansir Al Arabiya dan AFP, Jumat (2/8/2024).
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Anda tidak tahu garis merah apa yang telah Anda lewati," ujarnya mengacu ke Israel setelah serangan terpisah di Beirut dan Teheran, Iran menewaskan Fuad Shukr dan Ismail Haniyeh, menggambarkan pembunuhan yang terakhir sebagai "pembunuhan yang berbahaya."
Nasrallah memperingatkan kelompok itu akan memberikan "respons nyata, bukan simbolis".
Sebelumnya, Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu mengatakan pada hari Kamis (1/8), bahwa Israel siap untuk setiap "agresi" menyusul ancaman pembalasan atas pembunuhan Haniyeh dan Shukr.
Pemerintah Israel hingga kini belum mengonfirmasi ataupun membantah keterlibatan dalam pembunuhan Haniyeh. Namun, Israel telah mengumumkan bahwa mereka telah "menghabisi" Shukr, menyebutnya sebagai "komandan militer paling senior" Hizbullah dan "tangan kanan" Nasrallah.