ARTICLE AD BOX
Tel Aviv -
Perdana Menteri (PM) Israel Benjamin Netanyahu meminta maaf kepada keluarga enam sandera yang jenazahnya ditemukan di terowongan bawah tanah di Jalur Gaza bagian selatan pada akhir pekan. Netanyahu meminta maaf karena gagal memulangkan para sandera dalam keadaan hidup.
Seperti dilansir CNN dan The Hill, Selasa (3/9/2024), permintaan maaf kepada keluarga para sandera itu diungkapkan Netanyahu dalam konferensi pers pada Senin (2/9) malam waktu setempat.
Permintaan maaf ini disampaikan Netanyahu saat dirinya semakin menuai kritikan karena gagal mencapai kesepakatan dengan Hamas untuk menjamin pembebasan para sandera yang masih ditahan di Jalur Gaza.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Saya telah memberi tahu keluarga-keluarga (sandera) tersebut, dan saya ulangi dan katakan pada malam ini: Saya meminta maaf karena kami tidak berhasil memulangkan mereka dalam keadaan hidup. Kami sudah sangat dekat, tapi kami tidak berhasil," ucap Netanyahu.
Dia kemudian menegaskan bahwa Israel akan memberikan konsekuensi tegas terhadap kelompok Hamas atas kematian para sandera tersebut.
"Saya ulangi malam ini, Israel tidak akan mengabaikan pembantaian ini. Hamas akan membayar harga yang mahal untuk hal ini -- harga yang sangat mahal," tegas Netanyahu dalam pernyataannya.
Netanyahu mengisyaratkan bahwa respons Tel Aviv terhadap Hamas akan serupa dengan serangan balasan terhadap kelompok Hizbullah pada Juli lalu, ketika gempuran Israel di pinggiran Beirut menewaskan komandan senior kelompok yang didukung Iran tersebut
"Kami akan menuntut harga yang mahal dari Hamas; saya tidak akan memberitahu Anda soal apa yang akan menjadi konsekuensinya dan apa yang akan kami lakukan, akan ada unsur kejutan di sini," cetusnya.
Simak berita selengkapnya di halaman berikutnya.