ARTICLE AD BOX
Sarajevo -
Tiga orang tewas dalam penembakan di SMA di Bosnia. Pelaku yang merupakan petugas kebersihan sekolah itu kemudian mencoba untuk bunuh diri setelah menembak korban.
Dilansir AFP, Rabu (21/8/2024), penembakan itu terjadi sekitar pukul 10.00 pagi waktu setempat di Sanski Most. Media lokal melaporkan bahwa pagi itu para guru hadir untuk mempersiapkan tahun ajaran baru dan tidak ada siswa yang hadir.
Kekerasan itu terjadi setelah penembakan massal yang terkenal di negara-negara Balkan lainnya dalam beberapa tahun terakhir, termasuk serangan beruntun yang mengguncang Serbia pada tahun 2023.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Pria ini menggunakan senjata api militer, senapan otomatis, untuk membunuh tiga karyawan sekolah dan mencoba bunuh diri," kata juru bicara polisi, Adnan Beganovic, mengatakan kepada radio nasional.
Beganovic menambahkan bahwa kepala sekolah, seorang sekretaris, dan seorang guru bahasa Inggris tewas. Penyerang tersebut terluka parah dan dibawa ke rumah sakit di Banja Luka di utara, katanya.
Polisi tidak memberikan motif di balik serangan tersebut. Media mengatakan bahwa pria tersebut adalah seorang petugas kebersihan yang menghadapi proses disipliner.
Diketahui, demonstrasi massal meletus di negara tetangga Serbia tahun lalu setelah 19 orang tewas dalam waktu kurang dari 48 jam, termasuk 10 orang di sebuah sekolah dasar di Beograd.
Serbia memiliki salah satu tingkat kepemilikan senjata tertinggi di dunia, dengan 39 senjata api untuk setiap 100 warga sipil, menurut proyek Survei Senjata Ringan.
Penembakan tersebut memicu protes antipemerintah saat puluhan ribu orang menyerukan pengunduran diri pejabat tinggi dan diakhirinya pemuliaan kekerasan dan budaya gangster di media.
Seorang pria bersenjata menewaskan lima penghuni dan satu karyawan di sebuah panti jompo Kroasia pada bulan Juli, salah satu penembakan terburuk di negara itu sejak negara itu mendeklarasikan kemerdekaan pada tahun 1991.
(lir/lir)