ARTICLE AD BOX
Jakarta -
Perdana Menteri (PM) Bangladesh Sheikh Hasina mengundurkan diri secara paksa. Ini menjadi penanda berakhirnya kekuasaan Hasina selama 15 tahun secara dramatis dan tiba-tiba.
Setelah mengundurkan diri, Ia juga disebut melarikan diri dari negaranya pada Senin (05/08). Hal ini terjadi setelah aksi protes besar-besaran oleh para mahasiswa meningkatnya dalam beberapa pekan terakhir, merenggut ratusan nyawa.
Setelah berita pengunduran diri Hasina tersebar, jalanan di ibu kota Dhaka dan kota-kota besar lainnya dipenuhi dengan sorak-sorai perayaan. Beberapa kerumunan orang yang bergembira melambaikan bendera, beberapa lainnya menari di atas tank, sebelum ratusan orang mencoba menerobos masuk ke gerbang kediaman resmi Hasina.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Sheikh Hasina sendiri telah meninggalkan ibu kota Bangladesh, Dhaka dengan helikopter. Menurut sumber yang dekat dengan Hasina, pemimpin Bangladesh itu pergi dari istana tanpa waktu untuk bersiap karena ribuan demonstran yang marah menuntutnya untuk mundur.
"Tim keamanannya memintanya pergi, dia tidak punya waktu untuk bersiap", kata sumber itu, dilansir kantor berita AFP, Senin (5/8/2024). Dia menambahkan bahwa Hasina awalnya pergi bersama iring-iringan mobil tetapi kemudian diterbangkan dengan helikopter. Dia tak menyebutkan ke mana Hasina diterbangkan.
"Dia kemudian dievakuasi dengan helikopter," kata sumber tersebut.
Simak berita selanjutnya