ARTICLE AD BOX
Srinagar -
Kelompok bersenjata di Jammu dan Kashmir menembak mati seorang petugas kepolisian India. Para pemberontak ini disebut menembaki unit Pasukan Polisi Cadangan Pusat (CRPF) paramiliter India di kawasan hutan lebat Udhampur di distrik Jammu selatan.
"Pasukan keamanan telah memburu kelompok yang diduga pemberontak di daerah tersebut selama berminggu-minggu setelah bentrokan," kata seorang pejabat yang tidak mau disebutkan namanya, dilansir AFP, Selasa (19/8/2024).
Pejabat itu mengatakan serangan terjadi ketika petugas mendirikan pos keamanan baru di daerah tersebut, di mana aktivitas militan meningkat.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Komisi pemilu India mengumumkan pada Jumat lalu bahwa mereka akan mengadakan pemilu lokal di wilayah tersebut untuk pertama kalinya dalam satu dekade.
Kashmir telah terbagi antara India dan Pakistan sejak kemerdekaan mereka dari pemerintahan Inggris pada tahun 1947, dan masing-masing pihak mengklaim wilayah tersebut secara penuh.
Sekitar 500.000 tentara India dikerahkan di wilayah tersebut untuk memerangi pemberontakan selama 35 tahun yang telah menewaskan puluhan ribu warga sipil, tentara dan pemberontak sejak tahun 1989.
India dan Pakistan saling menuduh satu sama lain memicu militansi dan spionase untuk melemahkan satu sama lain dan kedua negara yang memiliki senjata nuklir ini telah terlibat dalam beberapa konflik untuk menguasai wilayah tersebut.
Pemungutan suara untuk dewan di wilayah tersebut akan diadakan dalam tiga tahap antara 18 September dan 1 Oktober, dengan total 8,7 juta orang yang memenuhi syarat.
Beberapa pihak melihat pemilu sebagai langkah penting dalam mengembalikan hak suara masyarakat untuk memilih pemimpinnya.
Namun, beberapa kelompok separatis garis keras, yang menuntut kemerdekaan Kashmir atau penggabungannya dengan Pakistan, menentang pemilu karena mereka menganggapnya memberikan validitas pada kendali India.
(fas/fas)