ARTICLE AD BOX
Paris -
Pemerintah Prancis mengimbau setiap warga negaranya yang sedang mengunjungi Iran untuk segera meninggalkan negara tersebut. Imbauan ini dirilis saat ketegangan regional meningkat setelah Teheran menuduh Israel membunuh pemimpin biro politik Hamas, Ismail Haniyeh, dalam serangan di negara tersebut.
Seperti dilansir AFP, Sabtu (3/8/2024), imbauan terbaru itu dirilis oleh Kementerian Luar Negeri Prancis pada Jumat (2/8) waktu setempat.
"Karena meningkatnya risiko eskalasi militer di kawasan tersebut, warga negara Prancis yang masih berada di Iran diminta untuk meninggalkan negara itu sesegera mungkin," demikian bunyi imbauan Kementerian Luar Negeri Prancis.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Pembunuhan Haniyeh yang terjadi di Teheran pada Rabu (31/7) menjelang fajar itu telah memperdalam kekhawatiran akan semakin meluasnya perang, yang kini berkecamuk antara Israel dan Hamas di Jalur Gaza menjadi perang regional di Timur Tengah.
Baik Hamas maupun Iran menyalahkan Israel sebagai dalang pembunuhan Haniyeh. Pemerintah maupun militer Tel Aviv belum juga berkomentar atas kematian pemimpin Hamas tersebut.
Namun sehari sebelum kematian Haniyeh, Israel mengaku bertanggung jawab atas serangan udara yang menewaskan seorang komandan militer senior Hizbullah, Fuad Shukr, di pinggiran selatan Beirut, Lebanon. Hizbullah yang didukung Iran, merupakan sekutu Hamas.
Simak juga Video 'Iran Ancam Balas Dendam, AS Kirim Tambahan Pertahanan Militer ke Israel':
Simak berita selengkapnya di halaman selanjutnya.