ARTICLE AD BOX
Jakarta -
Presiden Tunisia Kais Saied memecat Ahmed Hachani dari jabatan Perdana Menteri. Ahmed dipecat tanpa penjelasan.
Dilansir AFP, Kamis (8/8/2024), posisi Ahmed digantikan oleh Menteri Sosial Kamel Madouri. Hachani diketahui baru menjabat sebagai perdana menteri pada 1 Agustus 2023 menggantikan Najla Bouden yang juga diberhentikan tanpa alasan resmi oleh Saied.
Dalam postingan media sosial dari kantornya, Saied terlihat berjabat tangan dengan Madouri dengan caption singkat. Bunyi caption itu menyatakan bahwa presiden telah "memutuskan untuk menugaskannya sebagai kepala pemerintahan, menggantikan Tuan Ahmed Hachani".
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Saied, 66 tahun, terpilih secara demokratis pada tahun 2019 tetapi mengatur perebutan kekuasaan besar-besaran pada tahun 2021 dan sekarang sedang mencari masa jabatan lagi dalam pemilu pada tanggal 6 Oktober. Dia mengajukan pencalonan resminya untuk pemilu pada Senin (5/8), sementara beberapa calon penantangnya dilarang mencalonkan diri, termasuk melalui tuntutan dan hukuman penjara.
Setelah mendaftar, dia mengatakan bahwa pencalonannya adalah bagian dari "perang pembebasan dan penentuan nasib sendiri" yang bertujuan untuk "mendirikan republik baru".
Sebagai bagian dari konsolidasi kekuasaan Saied, konstitusi Tunisia ditulis ulang pada tahun 2022 untuk menciptakan rezim presidensial yang parlemennya memiliki kekuasaan yang sangat terbatas.
(zap/yld)