ARTICLE AD BOX
Moskow -
Presiden Rusia Vladimir Putin memperingatkan bahwa negara-negara Barat akan berperang langsung dengan Moskow, jika mengizinkan Ukraina menyerang wilayah Rusia dengan rudal jarak jauh buatan Barat. Putin menyebut tindakan semacam itu akan mengubah sifat dan ruang lingkup konflik.
Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky telah memohon kepada sekutu-sekutu Barat selama berbulan-bulan agar mengizinkan Kyiv menembakkan rudal-rudal jarak jauh buatan Barat, termasuk rudal ATACMS buatan Amerika Serikat (AS) dan rudal Storm Shadow buatan Inggris, jauh ke dalam wilayah Rusia.
Penggunaan rudal jarak jauh itu, menurut Kyiv, bertujuan untuk membatasi kemampuan Moskow dalam melancarkan serangan.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Dalam beberapa komentarnya yang paling keras mengenai masalah ini, seperti dilansir Reuters, Jumat (13/9/2024), Putin menyebut langkah seperti itu akan menyeret negara-negara Barat yang memasok rudal jarak jauh kepada Ukraina secara langsung ke dalam perang, karena data penargetan satelit dan pemrograman jalur terbang rudal yang sebenarnya harus disesuaikan oleh personel militer NATO karena Kyiv tidak memiliki kemampuan itu.
"Jadi ini bukan soal membiarkan rezim Ukraina menyerang Rusia dengan senjata-senjata ini atau tidak. Ini soal memutuskan apakah negara-negara NATO terlibat langsung dalam konflik militer atau tidak," cetus Putin saat berbicara kepada televisi pemerintah Rusia, seperti dilansir Reuters, Jumat (13/9/2024).
"Jika keputusan ini diambil, maka ini berarti keterlibatan langsung negara-negara NATO, Amerika Serikat, dan negara-negara Eropa dalam perang di Ukraina. Ini akan menjadi partisipasi langsung mereka, dan hal ini, tentu saja, akan secara signifikan mengubah esensi dan sifat konflik," tegasnya.
Rusia akan terpaksa mengambil langkah yang disebut Putin sebagai "keputusan yang tepat" berdasarkan ancaman terbaru. Namun Putin tidak menjelaskan lebih lanjut soal langkah yang mungkin diambil oleh Moskow.
Simak berita selengkapnya di halaman selanjutnya.