Rentetan Ledakan Pager-Walkie Talkie Bikin Warga Lebanon Ketakutan

1 month ago 19
ARTICLE AD BOX

Beirut -

Lebanon diguncang serangan aneh selama dua hari berturut-turut. Pager-pager dan walkie talkie yang digunakan oleh milisi Hizbullah tiba-tiba meledak. Masyarakat di negara yang bertetangga dengan wilayah pendudukan Israel ini menjadi resah.

Bagaimana tidak resah? Puluhan orang tewas akibat ledakan gawai-gawai komunikasi itu. Dilansir Reuters, Jumat (20/9/2024), total 37 orang tewas dan nyaris 3.000 orang lainnya mengalami luka-luka dalam dua peristiwa teror itu.

Peristiwa pertama, pager-pager Hizbullah meledak pada Selasa (17/9) waktu setempat. Peristiwa kedua, walkie talkie meledak pada Rabu (18/9) waktu setempat. Sejurus kemudian, video-video mengenaskan yang menunjukkan akibat ledakan menjadi viral di media sosial.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Israel menjadi pihak yang pertama kali tertuduh sebagai dalang atas teror tersebut. Rezim Zionis di selatan Lebanon memang belakangan punya relasi yang tegang dengan Hizbullah.

Warga biasa menjadi ikut ngeri. Pager dan walkie talkie saja bisa secara misterius meledak. Lantas, bagaimana nasib ponsel hingga barang elektronik yang dibawa warga biasa?

Dilaporkan AFP, Jumat (20/9/2024), beberapa warga Lebanon memilih untuk membuang power bank mereka. Sebagian lainnya memilik untuk tidak membawa ponsel mereka saat tidur.

"Apa yang terjadi dalam dua hari terakhir ini sangat menakutkan. Mengerikan," tutur salah satu warga kota Baalbek, Lina Ismail, saat berbicara via telepon dengan AFP, seperti dilansir AFP.

Kota Baalbek yang ditinggali Ismail menjadi lokasi sejumlah ledakan perangkat komunikasi pada Selasa (17/9) dan Rabu (18/9) waktu setempat. Selain menewaskan puluhan orang, ledakan-ledakan itu juga melukai nyaris 3.000 orang lainnya. Kebanyakan perangkat yang meledak digunakan oleh para anggota Hizbullah.

"Kami sangat takut sehingga kami membongkar inverter (komponen dalam sistem energi surya) dan mematikan perangkat tersebut," ucap Ismail.

"Saya mengambil power bank putri saya dan kami bahkan tidur dengan ponsel berada di kamar terpisah," ujarnya dengan suara gemetar.

Halaman selanjutnya, warga dilanda serangan panik:

Read Entire Article