ARTICLE AD BOX
Kyiv -
Sedikitnya dua rudal balistik yang diluncurkan militer Rusia menghantam sebuah institut militer Ukraina yang ada di kota Poltava. Nahas, sedikitnya 50 orang tewas dan sekitar 271 orang lainnya mengalami luka-luka akibat serangan tersebut.
Serangan rudal Moskow yang diluncurkan pada Selasa (3/9) waktu setempat itu, seperti dilansir Reuters, Rabu (4/9/2024), merupakan serangan tunggal paling mematikan sejak perang berkecamuk di Ukraina awal tahun 2022 lalu.
Foto-foto yang diposting ke media sosial menunjukkan sejumlah jenazah pria muda tergeletak di atas tanah diselimuti debu dan puing-puing, dengan bagian samping bangunan besar mengalami kerusakan parah di dekat jenazah-jenazah itu. Reuters tidak bisa memverifikasi keaslian foto-foto tersebut.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Sampah Rusia jelas akan dimintai pertanggungjawaban atas serangan ini," tegas Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky dalam pernyataan via Telegram.
Zelensky memerintahkan penyelidikan segera, dan mengatakan bahwa serangan tersebut merusak gedung Institut Komunikasi Militer. Dalam pidato via video pada Selasa (3/9) malam, Zelensky melaporkan bahwa jumlah korban tewas dalam serangan rudal di Poltava mencapai 51 orang.
"Diketahui ada orang-orang di bawah reruntuhan bangunan yang hancur. Semuanya dilakukan untuk menyelamatkan sebanyak mungkin nyawa," ucapnya.
Layanan darurat Ukraina secara terpisah melaporkan bahwa jumlah korban tewas mencapai 50 orang. Gubernur daerah Poltava, Filip Pronin, mengatakan bahwa 15 orang mungkin masih tertimbun reruntuhan bangunan.
Angkatan Darat Ukraina, dalam pernyataannya, mengatakan bahwa para personel militer terbunuh dalam serangan rudal tersebut. Namun tidak disebutkan lebih lanjut soal jumlah personel militer yang tewas tersebut.
Simak berita selengkapnya di halaman berikutnya.