ARTICLE AD BOX
Bunia -
Terduga pemberontak ADF yang berafiliasi dengan ISIS telah membunuh 20 warga sipil di provinsi Ituri, timur laut Republik Demokratik Kongo. Sebelum dibunuh para korban disandra lebih dulu.
"Para korban disandera pada hari Selasa dalam serangan ADF di Babila Babombi, sebuah wilayah di Mambasa, sebuah wilayah yang sering menjadi sasaran ADF dan kelompok milisi lainnya," kata administrator polisi Matadi Muyapandi dilansir AFP, Kamis (12/9/2024).
"Ada 20 orang tewas - 16 pria dan empat wanita. Para korban telah dipenggal," sambungnya, seraya menambahkan empat orang yang melarikan diri telah dirawat di rumah sakit.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Diketahui, kelomok ADF awalnya sebagian besar adalah pemberontak muslim di Uganda, yang telah hadir selama tiga dekade terakhir di Kongo bagian timur. Pemberontak ini telah menewaskan ribuan warga sipil Kongo.
Dalam beberapa bulan terakhir telah terjadi banyak serangan serupa. Para korban ditangkap dalam beberapa serangan di desa-desa sekitar, kemudian dikumpulkan di hutan untuk dieksekusi.
"Para korban adalah penambang emas, pedagang, petani," kata seorang pekerja bantuan lokal yang dihubungi melalui telepon kepada AFP tanpa menyebut nama.
"Pembunuhan tersebut dilakukan di tempat terpencil dan kita memerlukan kehadiran militer untuk mengambil jenazah dan menguburkannya dengan bermartabat," tambahnya.
ADF berjanji setia pada kelompok ISIS pada tahun 2019. ADF dituduh membantai warga sipil Kongo serta melancarkan serangan di negara tetangga Uganda.
Sejak akhir tahun 2021, tentara Kongo dan Uganda telah melakukan operasi gabungan melawan ADF di Kivu Utara dan provinsi tetangga Ituri. Tetapi sejauh ini gagal menghentikan serangan mematikan terhadap warga sipil.
Namun, beberapa ahli yakin bahwa operasi tersebut hanya membubarkan pemberontak ke wilayah yang sulit diakses dan mereka terus menargetkan warga sipil.
(fas/aik)