ARTICLE AD BOX
Jakarta -
Pusat Satelit PBB (UNOSAT) mengungkap temuan terbaru terkait kerusakan bangunan yang terjadi di Gaza akibat serangan Israel. Data satelit PBB menjelaskan dua pertiga bangunan di Gaza telah hancur.
"Hampir dua pertiga bangunan di Jalur Gaza telah rusak atau hancur sejak perang Gaza dimulai pada bulan Oktober, kata Pusat Satelit PBB dilansir AFP, Sabtu (3/8/2024).
Berdasarkan citra satelit PBB, ada ratusan ribu bangunan di Gaza kini telah hancur sejak militer Israel menyerang wilayah tersebut pada Oktober 2023.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Penilaian kerusakan bangunan terbaru UNOSAT, berdasarkan citra satelit mengungkapkan bahwa 151.265 bangunan telah terkena dampak di Jalur Gaza," kata Pusat Satelit PBB.
Dari jumlah 151.265 bangunan, 30% di antaranya hancur. 12% mengalami luka parah, 36% rusak sedang dan 20% kemungkinan mengalami kerusakan. Jumlah itu mewakili 63% dari total bangunan di wilayah Gaza.
Penilaian tersebut didasarkan pada perbandingan citra dari Mei 2023 dan seterusnya dengan citra terbaru yang diambil pada 6 Juli tahun ini.
"Dampak pada infrastruktur sipil terlihat jelas dengan ribuan rumah dan fasilitas penting rusak," kata UNOSAT.
UNOSAT mengatakan total puing di Jalur Gaza yang dihasilkan oleh konflik tersebut berjumlah sekitar 41,95 juta metrik ton. Angka tersebut naik 83% dari hampir 23 juta ton yang diperkirakan pada 7 Januari.
Data UNOSAT mengungkapkan konflik tersebut telah mengakibatkan 14 kali lebih banyak puing daripada total gabungan dari semua konflik sebelumnya di wilayah Palestina sejak 2008. Badan tersebut memperkirakan bahwa 114 kilogram puing dihasilkan untuk setiap meter persegi di Jalur Gaza.
Simak juga Video 'Sirene di Israel Meraung-raung Gegara Serbuan Rudal':
(ygs/ygs)