Selamat dari Penembakan, Trump: Saya Seharusnya Mati

4 months ago 43
ARTICLE AD BOX

Jakarta -

Mantan presiden Amerika Serikat Donald Trump selamat dari upaya pembunuhan saat acara kampanye pada akhir pekan lalu. Trump mengatakan bahwa dia "seharusnya mati" usai insiden penembakan itu.

"Saya seharusnya tidak berada di sini, saya seharusnya mati," kata Trump kepada New York Post dalam sebuah wawancara di atas pesawatnya pada Minggu (14/7) waktu setempat, dalam perjalanan ke Milwaukee untuk menghadiri Konvensi Nasional Partai Republik. Dalam konvensi itu, Trump akan dikukuhkan sebagai calon presiden dari partai Republik.

Saat wawancara itu, dilansir kantor berita AFP, Senin (15/7/2024), tampak perban putih besar di bagian telinga Trump.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Trump yang berusia 78 tahun, menjadi target penembakan seorang pria bersenjata pada acara kampanyenya pada hari Sabtu (13/7) lalu. Tembakan itu meleset dan hanya mengenai bagian telinganya. Namun, seorang penonton tewas dan dua orang lainnya terluka dalam insiden itu.

Trump mengatakan kepada Post, bahwa dia pasti sudah mati jika dia tidak memiringkan kepalanya sedikit ke kanan untuk membaca grafik tentang imigran ilegal saat berpidato di acara kampanye itu.

"Karena beruntung atau karena Tuhan, banyak orang yang mengatakan karena Tuhan saya masih di sini," ujarnya.

Trump pun memuji para agen Secret Service yang menembak mati pelaku penembakan.

"Mereka membunuhnya dengan satu tembakan tepat di antara matanya," katanya.

Simak Video 'Momen Trump Kembali Kampanye Seusai Insiden Penembakan':

[Gambas:Video 20detik]

Read Entire Article