ARTICLE AD BOX
Wellington -
Menteri Luar Negeri (Menlu) Selandia Baru, Winston Peters, membantah klaim soal adanya yang tebusan dalam pembebasan pilot Susi Air, Phillip Mehrtens, dari kelompok kriminal bersenjata (KKB) di Papua. Peters menegaskan pembebasan Mehrtens sebagai hasil dari upaya diplomasi besar-besaran.
Mehrtens berhasil dibebaskan, dari KKB di Papua, oleh Satgas Operasi Damai Cartenz 2024 gabungan TNI-Polri pada Sabtu (21/9) waktu setempat, setelah selama satu tahun tujuh bulan disandera.
Mehrtens yang merupakan warga negara Selandia Baru itu dibebaskan setelah Satgas Damai Cartenz melakukan upaya soft approach daripada hard approach dengan pendekatan kepada tokoh adat Egianus Kogoya.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Namun juru bicara Tentara Pembebasan Nasional Papua Barat, Sebby Sambom, seperti dilansir Radio New Zealand dan AFP, Senin (23/9/2024), mengklaim Kogoya disuap dengan uang oleh politisi lokal.
Peters langsung membantah klaim tersebut, dan menegaskan bahwa upaya diplomasi yang menjamin bebasnya Mehrtens. Dia juga menegaskan pemerintah Selandia Baru tidak terlibat dalam suap maupun uang tebusan apa pun.
"Saya pikir ini aib, sejujurnya, bahkan ada anggapan bahwa suap telah dibayarkan -- kami tidak membayar uang tebusan, kami tidak membayar suap," tegas Peters saat berbicara kepada Radio New Zealand pada Senin (23/9) waktu setempat.
"Semua pekerjaan yang telah dilakukan oleh orang-orang ini, termasuk para pejabat, yang bekerja sekeras yang mereka mampu dan dengan berhati-hati -- tidak membuat kesalahan atau bersikap ofensif dan membuat segalanya gagal -- kini telah diinjak-injak oleh tuduhan suap," sebutnya.
Simak berita selengkapnya di halaman selanjutnya.