ARTICLE AD BOX
Teheran -
Otoritas Iran telah meluncurkan penyelidikan ekstensif terhadap pembunuhan pemimpin biro politik Hamas, Ismail Haniyeh. Puluhan orang yang diduga terlibat telah ditangkap oleh Teheran dalam beberapa hari terakhir.
Seperti dilansir Al Arabiya, Sabtu (3/8/2024), laporan media terkemuka New York Times (NYT), yang mengutip dua sumber yang mengetahui penyelidikan itu, menyebut sejumlah perwira intelijen senior, beberapa pejabat militer dan staf pekerja pada wisma tamu yang dikelola militer di Teheran telah ditahan.
Wisma tamu itu menjadi tempat Haniyeh tewas dibunuh dalam serangan pada Rabu (31/7) menjelang fajar.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Laporan NYT menyebut unit intelijen khusus pada Korps Garda Revolusi Iran (IRGC) telah mengambil alih penyelidikan. Belum ada tanggapan Iran atas laporan ini.
Para analis mengatakan kepada Al Arabiya English bahwa pembunuhan Haniyeh menjadi pukulan telak terhadap aparat keamanan Iran, karena memperlihatkan kerentanan yang parah dan menunjukkan penetrasi intelijen asing yang mendalami di negara tersebut.
Disebutkan juga oleh para pakar bahwa pembunuhan itu memberikan pesan khusus kepada Teheran dan sekutu serta kelompok proksinya, yaitu mereka tidak berada di luar jangkauan Israel, bahkan di Teheran sekalipun.
Meskipun Israel belum mengaku bertanggung jawab atas kematian Haniyeh, baik Iran maupun Hamas meyakini Tel Aviv sebagai dalang pembunuhan itu.
Sejumlah laporan, termasuk dari media terkait Hamas dan media lokal Iran, menyebut Haniyeh terbunuh oleh serangan rudal. Namun laporan lainnya menyebut soal bom tersembunyi yang diselundupkan ke wisma tamu itu sebagai penyebab kematian pemimpin Hamas tersebut.
Simak Video 'Iran Ancam Balas Dendam, AS Kirim Tambahan Pertahanan Militer ke Israel':
Simak berita selengkapnya di halaman selanjutnya.