ARTICLE AD BOX
Sanaa -
Kelompok Houthi, yang bermarkas di Yaman, mengklaim bertanggung jawab atas serangan drone yang memicu ledakan di Tel Aviv, ibu kota Israel, pada Jumat (19/7) pagi. Sedikitnya satu orang tewas dan dua orang lainnya luka-luka akibat ledakan di dekat kantor cabang Kedutaan Besar Amerika Serikat (AS) di Tel Aviv.
Seperti dilansir Al Jazeera, Jumat (19/7/2024), seorang juru bicara Houthi mengklaim tanggung jawab atas ledakan yang mengguncang Tel Aviv tersebut.
"Operasi spesifik tersebut, yang rinciannya akan diumumkan, menargetkan 'Tel Aviv' di wilayah pendudukan Palestina," demikian pernyataan juru bicara kelompok Houthi via media sosial pada Jumat (19/7) waktu setempat.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Rekaman video dari lokasi kejadian menunjukkan pecahan kaca berserakan di trotoar dengan kerumunan orang berkumpul di dekat bangunan yang memiliki bekas ledakan pada salah satu bagiannya. Lokasi kejadian telah dipasangi garis polisi dan ditutup untuk publik.
Juru bicara Kepolisian Israel, Dean Elsdunne, dalam pernyataannya melaporkan bahwa sesosok jenazah dengan luka-luka akibat serpihan logam ditemukan di dalam gedung yang dilanda ledakan. Dua orang lainnya dilarikan ke rumah sakit setelah mengalami luka ringan akibat terkena serpihan logam.
Laporan Al Jazeera dan Axios menyebut ledakan mengguncang bangunan yang berjarak hanya satu blok dari kantor cabang Kedutaan Besar AS di Tel Aviv pada Jumat (19/7) sini hari, sekitar pukul 03.00 waktu setempat.
Kantor cabang Kedutaan Besar AS di Tel AViv itu merupakan sebuah gedung besar yang menampung ratusan karyawan. Diketahui bahwa kantor utama Kedutaan Besar AS telah dipindahkan ke Yerusalem sejak tahun 2018 lalu.
Rekaman CCTV menunjukkan momen ketika drone itu menyerang, yang memicu ledakan besar.
Simak berita selengkapnya di halaman berikutnya.
Saksikan Video 'Ledakan Terjadi di Kedubes AS di Tel Aviv Israel!':