ARTICLE AD BOX
Jakarta -
Sejumlah kota di Ukraina mengalami suhu panas terik yang bersejarah. Saat panas terik, listrik di sejumlah kota juga padam cukup lama imbas serangan Rusia terhadap pembangkit listrik.
Dilansir AFP, Rabu (17/7/2024) di Ibu kota Kyiv, warga Ukraina berenang di sungai Dnipro yang membelah kota, untuk beristirahat dari panas yang terik. Seorang warga bernama Dmytro (22) mengklaim cuaca saat ini terpanas yang pernah dialaminya terlebih tidak ada aliran listrik selama 20 jam lebih.
"Ini adalah musim panas terpanas dalam hidup saya," kata Dmytro kepada AFP.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Warga lainnya, Diana (18) mengatakan bahwa suhu di tempat kerjanya sangat tidak tertahankan.
"AC tidak bisa menyala di tempat kerja ketika tidak ada listrik. Begitulah cara kami hidup," katanya.
Sebuah stasiun meteorologi negara yang mencakup wilayah Kyiv mengatakan bahwa suhu udara sehari sebelumnya mencapai 36 derajat Celsius, mengalahkan rekor sebelumnya sebesar 0,2 Celcius pada tanggal yang sama yang tercatat pada tahun 1931.
Pusat Hidrometeorologi Ukraina mengatakan rekor bersejarah terjadi di Vinnytsia, Chernivtsi dan Mykolaiv kota-kota di tengah dan selatan Ukraina. Rekor ini terjadi ketika Kementerian Energi meningkatkan impor listrik dari negara-negara Eropa dan memberlakukan penjatahan yang ketat akibat serangan Rusia yang telah mengurangi separuh kapasitas pembangkit listrik Ukraina, dibandingkan dengan satu tahun lalu.
Kementerian tersebut mengatakan pada hari Rabu bahwa dengan suhu "maksimum", akan terjadi pemadaman listrik bergilir di seluruh negeri. Konsumsi listrik "juga diperkirakan akan mencapai tingkat rekor yang secara signifikan melebihi kapasitas pembangkit listrik Ukraina", jelas kementerian tersebut dalam sebuah pernyataan.
Bulan lalu, Kyiv mendesak para pejabat untuk mematikan AC di gedung-gedung pemerintah dan meminta pemerintah daerah untuk membatasi penerangan jalan guna mengurangi tekanan pada jaringan listrik.
(dek/taa)